Edy Sakimun, Kades Slarang Cilacap |
Cilacap, tabloidmetrolima.com - Pilkada Cilacap yang akan dilaksanakan tahun 2017 mendatang, sudah memunculkan sejumlah nama. Selain
incumbent Tatto Suwarto Pamudji yang menyatakan diri bakal mencalonkan diri
kembali, nama Akhmad Edi Santosa sang wabup juga diprediksikan akan maju. Nama lainnya
yakni Taufik Nurhidayat, Ketua DPC PDIP Cilacap.
Dari ketiga nama tersebut, muncul pula nama Edy
Sakimun. Kades Slarang 2 kali ini memang ingin serius mencalonkan diri maju
sebagai Cabup Cilacap 2017 mendatang. “Insya Alloh saya akan maju dalam Pilkada
Cilacap mendatang. Bukan karena saya punya banyak duit banyak, tetapi niatan
untuk membangun Cilacap agar lebih baik,” katanya kepada Metro Lima News (5/2).
Nama Edy Sakimun sendiri mulai bergema di
Cilacap sejak enam bulan belakangan ini. Pribadinya
yang dikenal tegas namun ramah ini diprediksi menjadi salah satu magnet bagi
warga Cilacap. Bahkan, dari pantauan sejumlah media di lapangan, dukungan
terhadap mantan PNS di PU dan Kesbangpol Cilacap ini terus mengalir, mulai dari
kalangan Kades, petani, buruh, PNS, pensiunan, dan beragama kalangan di masyarakat
lainnya.
“Saya mencalonkan diri maju dalam Pilkada
Cilacap 2017 mendatang bukan karena saya banyak uang atau mencari sensasi.
Tetapi didasari niat tulus untuk membangun Cilacap agar lebih baik”, katanya.
Dikenal keras, tegas namun loyal terhadap
bawahan, Edy Sakimun berkeyakinan jika seorang pemimpin itu harus memberikan
contoh yang baik. “saya berprinsip dan menggunakan 11 azas pimpinan”, ujarnya.
Menurutnya, penderitaan dikala kecil/muda
adalah personifikasi seorang pemimpin. Pemimpin memang harus mengalami
perjuangan berat, sehingga dirinya akan memiliki kepekaan. Cepat menangkap
gelagat apa yang menjadi keinginan rakyat. Karena memimpin adalah pelayan,
bukan majikan. Pemimpin yang ideal, kata Edy, harus berkarya nyata. Bukan
sekedar pidato, blusukan, tebar pesona dan mengumbar janji-janji surga.
Lebih jauh ia menceritakan masa mudanya dulu.
Empat belas tahun di Jakarta, dimulai sejak kelas 2 SMP. Selama tiga bulan ia
hanya minum air putih dan jarang sekali menyantap makanan. Disitulah sikap
kedewasaan tumbuh di ibukota.
Tahun 1971 Edy Sakimun sempat jadi tukang becak
di Surabaya, Jatim, selama satu tahun. Ia bahkan sempat dihakimi massa karena
dituduh mencuri. Padahal sebenarnya ia hanya membawa penumpang yang pencuri
betulan dan menurunkan si pencuri tersebut. Beruntung, beberapa hari kemudian
pencuri tersebut berhasil dibekuk dan warga yang pernah menghajarnya
berbondong-bondong meminta maaf kepada Edy Sakimun karena merasa bersalah telah
menghajar orang yang tak bersalah. “Saking banyaknya warga yang meminta maaf
sambil menyalami dan memberi saya uang, sampai kaos saya penuh berisi uang saat
itu,” kenang Sakimun.
Dikaruniai empat orang anak dan satu cucu, Edy
Sakimun diprediksikan bakal berpasangan dengan Yayan R, yang kini menjabat
anggota DPRD Cilacap dari Fraksi Golkar. “Saya pribadi mohon doa restu dan
untuk kendaraan politik nanti biarlah
Parpol yang akan melakukan kajian maupun penilaian terhadap para
bakal calon” imbuhnya.
Rencana majunya Edy Sakimun dalam Pilkada Cilacap mendatang terus
mendapatkan reaksi beragam dari sejumlah kalangan. Banyak yang mempediksi Edy
merupakan balon bupati yang akan menjadi lawan berat Tatto Pamudji. “Saya ikut
senang Pak Sakimun mencalonkan diri menadi bupati. Saya yakin beliau amanah,”
kata Sarto (44), warga Cantelan, Slarang.
Cipto (36) , salah seorang tokoh pemuda di Majenang juga mendukung
pencalonan Edy Sakimun dalam Pilkada Cilacap. Ia menginginkan bupati terpilih
mendatang benar-benar peka dan merakyat. “Jangan saat kampanye saja umbar janji-janji
manis, ketika sudah terpilih lupa akan janjinya. Semoga Edy Sakimun bisa
menjadi pemimpin yang peka dan merakyat,” terang Cipto. (Tris)