Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo |
Jakarta, Metrolima.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bakal kembali memberangkatkan
1.000 prajurit TNI untuk menangani kebakaran hutan dan
lahan di Provinis Sumatera Selatan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
Timur, Kamis (22/10/2015).
Dalam acara yang dimulai pukul 08.00
WIB, Gatot juga menerima 1.059 prajurit TNI yang telah
menyelesaikan misi pemadaman karhutla.
Sebelumnya, TNI mengklaim berhasil
padamkan 3.163 titik api dan asap dari 3.289 titik api akibat kebakaran hutan
dan lahan yang terjadi di empat provinsi seperti Sumatera Selatan, Riau,
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Sejak terjadi kebakaran hutan di
empat Provinsi tersebut, TNI telah menerjunkan sejumlah 5.018 personel untuk
membantu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Sejak ditugaskan pada tanggal 12
September hingga 8 Oktober 2015, prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas
(Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan telah berhasil memadamkan 1.841 titik
api dan 1.322 titik asap yang terjadi di empat provinsi.
Dengan masih adanya beberapa titik
api dan asap yang belum berhasil dipadamkan, TNI menambah jumlah pasukan untuk
membantu pemadaman tersebut dengan menerjunkan pasukan tambahan sejumlah 310 prajurit TNI yang berasal dari Kodam
II/Sriwijaya.
5.018 personel yang sudah dikerahkan
di empat Provinsi tersebut dibagi menjadi empat wilayah yaitu: Sumatera Selatan
2.959 personel dibawah pimpinan Kolonel Inf Dwi Darmadi, Riau 1.059 personel
dibawah pimpinan Kolonel Inf Dwi Suharjo, Kalimantan Tengah 500 personel
dibawah pimpinan Kolonel Inf Aminton Manurung dan Kalimantan Selatan 500
personel dibawah pimpinan Kolonel Inf Febriel B. Sikumbang.
TNI dengan segala cara telah
berusaha untuk membantu pemadaman kebakaran hutan yang terjadi di empat
Provinsi tersebut termasuk menggunakan pesawat TNI dalam membuat hujan buatan.
Namun demikian kendala yang sering
dihadapi TNI dalam upaya pemadaman kebakaran hutan adalah monitor awan dan
cuaca yang terbatas. Tidak adanya awan juga merupakan kendala, karena garam
yang ditabur tidak akan menjadi hujan bila tidak ada awannya.
Selain itu, mobilitas personel juga
menjadi salah satu kendala dalam pemadaman api dan asap, seperti di salah satu
kabupaten titik api dan asap sudah padam, ternyata api ada lagi yang menyala di
kabupaten lain, terkadang butuh waktu berjam-jam untuk ke titik api
selanjutnya.
Dalam membantu upaya pemadaman
kebakaran hutan yang terjadi di empat Provinsi tersebut TNI mengerahkan
sejumlah alutsistanya diantaranya tiga unit Pesawat Hercules C-130, empat unit
Pesawat Cassa, tiga unit helikopter, 16 unit eksavator, 15 unit mobil tanki air
dan 227 unit mesin pompa air.(tribnnws/aji/dra/jat)