Wakil Walikota bersama Pimpinan Pesantren |
Kab.tasikmalaya
tabloidmetrolima.com
- Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ullum didampingi Wakil Walikota Ir.Dede Sudrajat
MP bersama jajaran Muspika Pemkab.Tasikmalaya menghadiri
Peringatan Perjuangan Pahlawan Nasional KH.Zainal Musthafa yang ke 72
dan
Tasyakur hari jadi Pesantren KH.Zainal Musthafa yang ke 89 di Sukamanah
Tasikmalaya,
Rabu,(25/02/2016).
Dalam
sambutannya, Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ullum berharap perjuangan KH.Zainal
Musthafa kita bisa menjaga dan melanjutkan apa yang diharapkan beliau, karena
kita sebagai generasi penerus dan siapa lagi kalau bukan anak-anak cucu kita yang
ikut berpendidikan di Pesantren KH.Zainal Musthafa.
Bupati berikan sedakoh kepada warga |
“Beliau salah satu
contoh dengan memperjuangkan untuk melawan penjajahan, bahkan Beliau juga
mempertahankan pendidikan agar melaui pesantren pendidikan dan agama itu salah satu
contoh yang harus kita jalani sampai detik ini di hari Perjuangan Pahlawan Nasional
yang ke 72 dan tasyakur hari jadi pesantren Kh.Zainal Musthafa yang ke 89,” pungkasnya.
Dalam sejarah
perjuangan nasional, KH.Zainal Musthafa lahir pada tahun 1901 di kampung Bageur
desa Cimerah kecamatan/kewedanaan Singaparna yang sekarang Desa Sukarapih
Kec.Sukarame Kab.Tasikmalaya, Ibunya bernama Ratmah dan Ayahnya Nawapi, Zainal
Musthafa di kenal dengan nama kecil nya Umri dan Hudaemi, Dibesarkan didalam
lingkungan keluarga petani yang taat beragama, setelah Zainal Musthafa kecil
lulus dari sekolah rakyat kemudian menimba ilmu dari beberapa pesantren di
antaranya Pesantren Gunung Pari, Cilengaleuwi Sari, Sukaraja, Garut, Sukamiskin
Bandung dan Jamanis Rajapolah.
Di Pesantren
Gunung Pari Zainal Musthafa dibimbing kakak misannya yang bernama Dimyaty yang
dikenal KH.Zainal Muhsin, dan pada tahun 1927 Zainal Musthafa muda mendirikan
sebuah pesantren di kampung Cikembang dengan nama Pesantren Sukamanah,
Pesantern didirikan di tanah wakaf untuk rumah dan mesjid dari seorang janda
dermawan bernama Hj.Juariyah.
Sebelumnya pada
tahun 1922 Hj.Juariyah memberikan tanah wakaf yang sama kepada KH.Zainal Muhsin
(pendiri Pesantren Sukahideng) di kampung Bageur dalam usia 26 tahun, Di usia
sangat muda Zainal Musthafa telah mendirikan pesantren dan menunaikan ibadah
haji pada tahun 1928. Kusnadi