Taman Batu Semar di Bojonegoro |
Ragam, Metrolima.com - Kabupaten Bojonegoro kini memiliki prasasti alami berupa batu raksasa
yang dinamakan dengan Batu Semar di alun-alun kota. Akan tetapi keberadaan batu
ini tak lepas dari kisah-kisah misterius yang menjadi perbincangan hangat warga
kota tersebut. Beberapa orang mengatakan jika batu ini sangat keramat.
Batu besar berbobot kurang lebih 80 ton yang kini duduk manis di taman
alun-alun kota ini menjadi objek foto bagi warga yang datang ke sana. Banyak
yang percaya jika batu berukuran panjang dan lebar 4 meter serta tinggi 3 meter
tersebut merupakan material muntahan gunung Pandan yang meletus jutaan tahun
silam.
Sebelumnya Batu Semar bersemayam dipersembunyiannya yaitu di dalam hutan
yang ada di kawasan Dusun Bendotan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang,
Bojonegoro. Kemudian Bupati Suyoto memboyongnya ke alun-alun dengan alasan
tersendiri yaitu digunakan sebagai prasasti yang menyimbolkan “Tekad untuk
terus berkarya.”
Kisah Batu Semar atau Batu Beluk Sampai di Alun-alun Bojonegoro
Batu berukuran 5x4 meter dengan tinggi 4 meter yang yang disebut batu semar
atau batu beluk kini sudah tak lagi menancap kokoh di pinggir jalan desa
setempat. Batu itu telah berhasil diangkat dan dinaikkan truk trailer.
Selanjutnya batu itu akan di bawa untuk diletakkan ke Alun-alun Bojonegoro
sebagai prasasti ‘Ayo Berprestasi’.
Batu Semar didalam Hutan Dusun Bendotan Bojonegoro |
Namun tak mudah untuk mengangkat dan mengangkut batu dengan berat antara 50
sampai 60 ton itu. Karena selain medan yang sulit, ada sisi mistis yang
menyelimuti batu raksasa tersebut. Konon, menurut cerita warga setempat, batu
tersebut telah berusia ratusan tahun.
Meski telah berusia ratusan ribu tahun, namun Batu Beluk tak dituakan oleh
warga sekitar. Karena itu, warga setempat tak pernah menggelar ritual di batu
tersebut. Kalupun ada yang lelaku itupun rata-rata orang dari luar
daerah. Namun demikian, pada proses pengangkatan Batu Beluk muncul
sejumlah peristiwa aneh di luar nalar manusia. Salah satunya terputusnya tali
baja pada mesin crane saat sedang mengangkat batu tersebut.
Proses Pengangkatan Batu Semar dari dalam hutan |
Peristiwa itu terjadi ketika tanah sekitar Batu Beluk telah dilubangi
sedalam sekira satu meter untuk memudahkan mesin crane mengangkatnya. Tapi
justru yang terjadi batu menancap semakin kokoh seperti tak mau diangkat.
Beberpa kali operator crane mencoba mengangkat batu tersebut dengan kawat baja
yang dikaitkan pada batu.
Hasilnya, batu tetap tak dapat dipindahkan ke trailer. Sempat terangkat
setinggi sekira 20 centi meter (CM), batu kembali jatuh karena kawat baja
terputus. Sehingga menimbulkan suara cukup keras diserta dengan gempa di
sekitar lokasi.
Pemindahan Batu Semar |
Padahal, secara logika, seharusnya crane itu dapat mengangkat Batu Beluk.
Karena kekuatan crane melebihi dari berat batu. Melihat kejanggalan itu,
akhirnya sejumlah paranormal dan kyai didatangkan untuk membantu melihat hal
gaib yang ada di Batu Beluk. Mereka melakukan ritual setiap tengah malam
mengeliling batu. "Kemarin ada sekitar 15 paranormal dan kyai yang
melakukan ritual di sini," ujar Priyono, mengungkapkan.
Dalam ritual itu paranormal mengaku melihat ada penunggu (mahkluk halus) di
Batu Beluk. Penunggunya bukan hanya satu, melainkan banyak. Beberapa syarat pun
digunakan dalam ritual. Di antaranya menggelar selamatan dengan melengkapi
sesaji seperti jajanan pasar, kembang setaman, dan pembakaran dupa.
"Bahkan ada paranormal yang sempat memperoleh batu akik. Katanya ada
banyak batu akik di Batu Beluk itu," ucap dia.
Proses ngangkatan mengalami berbagai hambatan |
Usai ritual, proses pengangkatan pun kembali dilanjutkan. Hasilnya tetap
gagal. Bahkan mesin crane mengalami kerusakan. Akhirnya didatangkan lagi satu
mesin crane ke lokasi dan batu Beluk baru dapat diangkat dan dinaikkan ke
trailer. Pengangkatan batu ini sendiri membutuhkan waktu sepuluh hari.
Salah satu paranormal mengaku tak bisa memindahkan semua penunggu di batu
itu. Masih ada satu penunggu yang tak mau dipindah, dia adalah raja yang
menunggu batu raksasa itu. Menurutnta, dalam komunikasi yang ia lakukan, sang
penghuni ingin terus menunggu batu itu. Tapi, lanjutnya lagi, dia sudah
berjanji tidak menggangu manusia jika batu itu diletakkan di Alun-alun.
Sukses mengangkat ke truk trailer, gangguan gaib pun terus mengiringi
perjalanan pengangkutan Batu Beluk menuju Alun-alun Bojonegoro yang berjarak
sekira 70 kilo meter (Km). Yakni ketika perjalanan baru mencapai dua kilo meter
dari lokasi pengangkatan, trailer yang mengangkut Batu Beluk macet.
Proses Pemindahan Batu Semar |
Akhirnya ritual pun kembali dilakukan di tempat itu. Setelah ritual, kepala
trailer diberi sebuah sapu kerik (dari daun kelapa) oleh para normal dan kyai.
Konon, sapu kerik ini untuk mengusir para mahkluk halus yang ingin ikut
menempel di Batu Beluk."Kepala truk gak kuat menarik beban.
Akhirnya dihentikan sementara. Ini lebih disebabkan karena medannya yang sulit,
penuh tanjakan dan berliku," terang salah satu Konsultan proyek pengangkutan
Batu Gondang, Kordianto.
Kendati banyak kendala, batu besar tersebut akhirnya sampai juga di Alun-alun Kota Bojonegoro, batu raksasa yang proyek pengangkutannya menelan biaya hingga Rp280 juta itu dijadikan prasasti yang diletakkan di Alun-alun Sebelah timur tepatnya di depan pintu gerbang Kantor Pemerintahan Bojonegoro persis seberang jalan Pendapa Pemkab.
Dalam prosesnya melibatkan berbagai alat berat untuk mengusung batu dari
lokasi semula menuju alun-alun. Menurut masyarakat sekitar bentuk batu yang
menyerupai tokoh wayang “Semar” itulah yang menjadi alasan penamaan batu
tersebut. Konon Batu Semar memiliki hubungan spiritual dengan penguasa Gunung
Pandan yang bernama Eyang Gendro Sari.
Kini Batu semar Menjadi ikon baru Kota Bojonegoro |
Sebelumnya setiap malam 1 Suro, atau malam 1 Muharam batu tersebut
digunakan untuk melakukan ritual. Bahkan kebanyakan pelaku ritual berasal dari
luar kota Bojonegoro. Dengan adanya kepercayaan ini, pada saat pemindahan batu
juga dilaksanakan berbagai ritual sebagai bentuk permintaan izin pada roh ghaib
yang berada di dalam batu.
Kini dengan hadirnya Batu
Semar di alun-alun kota menjadikan taman tersebut makin terlihat cantik. Banyak
warga dan juga traveler yang datang ke sana untuk mengambil gambar dari batu
yang bertuah tersebut. Mungkin Anda juga penasaran ingin berfoto di sana? (DBS