LKS yang dijual di SD/SMPN di Depok |
Depok, tabloidmetrolima.com
- Sejumlah orang tua murid kembali mengeluhkan mahalnya harga buku lembar kerja siswa (LKS) yang harus dimiliki
dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), Mahalnya harga LKS terjadi di
hampir seluruh sekolah tingkat dasar (SD) dan sekolah menegah pertama (SMP)
Negeri di kota Depok.
Semisal LKS SD
saja dibandrol satu paket Rp.162.000,- (8 sampai 9 mata pelajaran), juga LKS SMP
yang di jual juga sekitar Rp.156.000,- per paket. Yang jadi ironisnya pihak
sekolah yang terang-terang dilarang jualan buku di sekolah (Permendiknas no 2
Tahun 2008 pasal 11) juga ikut usaha dan mensukseskan jualan LKS.
Berdasarkan
penelusuran Metro Lima News di lapangan, bandar buku LKS di kota Depok dikuasai
oleh dua orang yang berinisial HS dan JP
yang di duga oknum pengurus Lembaga swadaya
masyarakat (LSM).
Oknum Jp saat di
telepon di no 081380724xxx oleh Metro Lima News membenarkan adanya penjualan
buku LKS di sekolah dasar (SD) maupun sekolah SMPN, dan berbalik bertanya," Kenapa ko saya saja yang di
kejar-kejar, orang lain sudah bertahun-tahun bermain dan sudah beli gunung.
Ungkapnya.
Oknum JP dilokasi rumah Produksi LKS-nya |
Ketika Metro Lima
News menayakan apa boleh seorang Oknum LSM menjual LKS di sekolah ? dengan sombongnya JP yang tinggal dibilangan
Pondok Suka Tani Permai itu
menjawab,” Bos yang tidak boleh
disekolah diperdagangangkan adalah Narkoba,” ucap JP dengan sombongnya.
Saat Metro Lima
mendatangi gudang penyimpanan Buku LKS
JP yang katanya pengurus LSM
Barisan Pembela Kebenaran yang tercantum dikartu namanya sebagai pengamat dan analisa dosa ini Via telepon
selulernya mengatakan, “ Bos , LSM di Indonesia
hanya tiga yang di akui termasuk
LSM saya lah yang terdaftar.
Saat diminta
bertemu untuk konfirmasi JP mengatakan
saya tidak mau bertemu yang ujung-ujungnya uang,” saya sibuk lain kali saja kalau bertemu ujung-ujungnya
ga enak.
P salah satu
pejaga sekolah dibilangan Kecamatan Cilodong pada Metro Lima News mengatakan, “Pak
masa JP memaksa saya untuk menerima buku LKS dititip di sekolah, dan kesannya
memaksa, sedang saya tidak dapat intruksi untuk menerima LKS. Tapi ahirnya
dengan sangat terpaksa saya terima juga dan ahirnya pihak kepalah sekolah
menyetujui untuk dijual di sekolah kami,
” Saya dipaksa
untuk menerima LKS oleh JP, karena tidak ada perintah oleh kepsek dan guru saya
tolak, tapi ahirnya tidak tau bagaimana buku LKS bapak JP bida di jual juga di sekolah
ini,” ujar P yang tidak mau di sebut jati dirinya ini.
Di tempat
terpisah Metro Lima pernah bertemu dengan JP di rumah Makan Gubuk Gurame di
bilangan Tapos, terlihat JP mengumpulin para kepalah sekolah dan meminta data dan
jumlah siswa-masing masing sekolah, ini merupakan jurus jitu JP agar tau seberapa banyak nantinya mengedrop
LKS ke sekolah masing- masing.
E salah seorang
guru yang tidak mau disebut namanya ini
mengatakan,” Saya sih di ajak makan oleh pak JP ya mau-mau aja asal pulangnya di kasih ongkos,” jelas E pada
Metro Lima News.
Terkait kasus
ini Metro Lima News akan terus memantau dan menyelidiki sepak terjang JP dan oknum pihak sekolah dalam
menjual LKS disekolah-sekolah di Kota Depok. Rudi H.