Siswa belajar menyanting batik |
Bogor, tabloidmetrolima.com - Kegiatan bakti sosial serta kesenian
dilakukan sejumlah pelajar
SMKN 1 Kota Bogor dalam kegiataan ekstrakulikuler
(ekskul) membatik. Kegiatan ini rupanya mampu menyedot antusias dari para murid Sekolah Dasar Kota Bogor, kala mengikuti kegiatan Batik Go To School.
Kegiatan ini dilakukan pada waktu
yang tidak di tentukan, dimana diadakan dengan melihat kondisi jadwal sekolah, serta murid-murid
SD itu sendiri agar tidak mengganggu aktifitas kegiatan belajar mengajar satu sekolah, biasanya pada hari sabtu,
dimana memang di peruntukan untuk aktifitas ekstrakulikuler, Namun kegiatan ini
di bukan jadi hambatan jumlah pelajar atau pun pelatih hingga peralatan dalam melakukan kegiatan membatik.
“Bisa
di bilang kurang dimana
SMKN 1 kota bogor sendiri anggota ekstrakulikuler seni kainnya masih bisa
di hitung jari,” Yulihartati
penggagas Batik Go to School.
Penggagas, sekaligus sebagai mentor, dia mengatakan, kegiatan Batik Go To School
SMKN 1 Kota Bogor terinspirasi dari kekurangnya minat anak zaman sekarang akan seni membatik. Tujuan utamanya, tambahnya,
untuk memberikan pemahaman lebih kepada anak-anak, khususnya se tingkat sekolah dasar.
”Pembibitan dari usia dini memang sangat perlu,
melihat perkembangan mode zaman sekarang lebih condong ke barat,” ujarnya
Sementara salah satu siswa kelas
XI jurusan multi media 1 melihat dirinya memang
hobby serta mencintai seni membatik, ia sangat antusiasi menjalankan program batik go to school,
semua SD se Kota Bogor beberapa waktu lalu kita sudah menyambangi SDN Cimanggu Kecil danSDN Kupu 1
di kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.
“Dari hasil kegiatan itu, sungguh di
luar dugaan ternyata antusias para murid sangat besar,”
ungkapnya.
Menurut Drs.
Chairil Anwar, rencana setiap tahun kita lakukan pembibitan mulai dari kelas
1 hingga 2 karena siswa yang sudah masuk tingkat akhir kita fokuskan ke ujian nasional. Namun setiap waktunya ada saja murid penasaran ingin mencobanya,
program ini bisa berjalan terus serta mendapat dukungan dari semua pihak termasuk sekolahnya sendiri. Karena selain ajang berbagai ilmu seni serta melestarikan budaya,
hal ini juga sebagai media promosi SMKN 1 Kota Bogor kepada para siswa lain.
“Saya mengharapkan semoga apa yang sudah kita lakukan bisa berkontribusi baik untuk semua orang terlebih keberlangsungan kebudayaan seni membatik khas Indonesia agar tidak punah,” paparnya. (andy)