Headlines News :
Home » , » Telisik Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (Part I)

Telisik Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (Part I)

Tradisi Maudu Lompoa Cikoang di Makasar
Jakarta, Metrolima.com - Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi Muhammad yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah, dirayakan dengan berbagai cara oleh umat Islam di Indonesia.

Ragam perayaan itu umumnya berakar dari kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat.
Yang umum adalah dengan menggelar pengajian di masjid-masjid, menggelar lomba yang berhubungan dengan Islam, seperti lomba baca Alquran, lomba azan, ceramah agama hingga lomba qasidah. Namun, sejumlah daerah memiliki perayaan yang unik dan berbeda dibandingkan daerah lainnya.
Perayaan ini hampir semuanya memiliki sejarah panjang dan berhubungan erat dengan tradisi yang sudah hidup berabad-abad lampau. Tak heran kalau saat ini, tradisi tersebut tak lagi sekadar ritual keagamaan, namun sudah menjadi objek wisata.
Berikut rangkuman 8 tradisi unik perayaan Maulud di berbagai daerah di Nusantara.

Tradisi Muludhen di Madura

Tradisi Muludhen di Madura, Jawa Timur
Tradisi muludhen digelar oleh warga di Pulau Madura, Jawa Timur saat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam acara itu biasanya diisi dengan pembacaan barzanji (riwayat hidup Nabi) dan sedikit selingan ceramah keagamaan yang menceritakan kebaikan Sang Nabi semasa hidupnya untuk dijadikan sebagai tuntunan hidup.

Tepat tanggal 12 Rabiul Awal, masyarakat akan berduyun-duyun datang ke masjid untuk merayakan Maulid Agung. Di luar Maulid Agung ini, orang masih merayakannya di rumah masing-masing. Tentu tidak semua, hanya mereka yang memiliki kemampuan dan kemauan.

Saat Maulid Agung, para perempuan biasanya datang ke masjid atau musala dengan membawa talam yang di atasnya berisi tumpeng. Di sekeliling tumpeng tersebut dipenuhi beragam buah yang ditusuk dengan lidi dan dilekatkan kepada tumpeng. Buah-buah itu misalnya salak, apel, anggur, rambutan, jeruk, dan lainnya.

Pada saat pembacaan barzanji, tumpeng-tumpeng tersebut dijajarkan di tengah orang-orang yang melingkar untuk didoakan. Setelah selesai, tumpeng-tumpeng itu kemudian dibelah-belah dan dimakan bersama-sama. Para perempuan biasanya tidak ikut membaca barzanji, mereka hanya menyiapkan makanan untuk kaum laki-laki.

Tradisi Bungo Lado di Padang Pariaman

Tradisi Bungo Lado di Pariaman, Sumbar
Tradisi Bungo Lado (berarti bunga cabai) adalah tradisi yang dimiliki warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Bungo lado merupakan pohon hias berdaunkan uang yang biasa juga disebut dengan pohon uang. Uang kertas dari berbagai macam nominal itu ditempel pada ranting-ranting pohon yang dipercantik dengan kertas hias.

Tradisi bungo lado menjadi kesempatan bagi warga yang juga perantau untuk menyumbang pembangunan rumah ibadah di daerah itu. Karenanya, masyarakat dari beberapa desa akan membawa bungo lado. Pohon uang dari beberapa jorong (dusun) itu kemudian akan dikumpulkan.

Uang yang terkumpul biasanya mencapai puluhan juta rupiah dan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah. Tradisi maulid ini biasanya digelar secara bergantian di beberapa kecamatan.

Tradisi bungo lado ini terkait erat dengan profesi petani yang digeluti sebagian besar warga Sumbar. Di antara hasil tani tersebut adalah tanaman cabai yang bagi masyarakat Minangkabau disebut dengan lado. Cabai atau lado sebelum berbuah akan berbunga terlebih dahulu. Semakin banyak bunganya tentu akan semakin banyak pula buahnya.

Dalam hal ini, sumbangan uang diumpamakan dengan bunga cabai tersebut. Sumbangan bungo lado ini merupakan simbol dari rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah.

Tradisi Ngalungsur di Garut

Tradisi Ngalungsur Pusaka di Garut, Jabar
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdapat upacara Ngalungsur, yaitu proses upacara ritual di mana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog/Kian Santang) setiap setahun sekali dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat yang difokuskan di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan.

Di tempat lain seperti Banten, kegiatan difokuskan di Masjid Agung Banten. Demikian pula di tempat-tempat ziarah makam para wali, tradisi ini juga digelar.

Upacara yang dilakukan oleh juru kunci ini merupakan bukti bahwa mereka masih melestarikan dan melaksanakan tradisi leluhurnya serta mensosialisasikan keberadaan benda-benda pusaka peninggalan Sunan Rohmat Suci.

Pusaka tersebut merupakan simbol perjuangan dan perilaku Sunan Rohmat Suci semasa hidupnya dalam memperjuangkan agama Islam. Benda-benda pusaka tersebut dicuci dengan disaksikan oleh peserta upacara.

Tradisi Kirab Ampyang di Kudus

Tradisi Kirab Ampyang di Kudus
Warga di Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah, juga memiliki tradisi tersendiri. Mereka melakukan kirab Ampyang di depan Masjid Wali. Pada awalnya kegiatan ini merupakan media penyiaran agama Islam di wilayah tersebut. Tradisi itu dilakukan oleh Ratu Kalinyamat dan suaminya Sultan Hadirin.

Tradisinya dengan menyajikan makanan yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan krupuk yang diarak keliling Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, sebelum menuju ke Masjid Wali At Taqwa di desa setempat.

Masing-masing peserta, menampilkan sejumlah kesenian, seperti visualisasi tokoh-tokoh yang berjasa pada saat berdirinya Desa Loram Kulon serta visualisasi sejarah pendirian Masjid Wali At Taqwa.

Setelah sampai di Masjid Wali, tandu yang berisi nasi bungkus serta hasil bumi yang sebelumnya diarak keliling desa didoakan oleh ulama setempat, kemudian dibagikan kepada warga setempat untuk mendapatkan berkah.(L6/rin/jat)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved