Aksi Terjun Payung Prajurit Marinir |
Jakarta, Metrolima.com
- Atraksi kekompakan dilakukan Polri dan TNI dipertunjukan dalam HUT Korps
Marinir ke-70 digelar di Lapangan Apel Ksatrian Marinir Hartono, Cilandak,
Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Kekompakan tersebut ditampilkan saat melakukan terjun payung.
Pantauan di lokasi,
sedikitnya 70 anggota Polri bergabung dengan TNI AD, AL dan AU dalam aksi
terjun payung ini. Mereka terjun dari ketinggian sekitar 8.000 mil.
Selain itu, atraksi
terjun payung dipamerkan oleh dua 'srikandi' TNI AL. Setelah melakukan terjun
payung, seluruh pasukan menyerang sebuah rumah yang diduga berisi komplotan
penjahat. Dimulai dengan atraksi dua pengendara motor dan dua mobil jeep berisi
pasukan TNI menyergap rumah itu.
Tidak hanya itu,
seluruh pasukan merangsak masuk ke dalam dan melumpuhkan seluruh penjahat
dengan tembakan jitu.
"Seluruh atraksi
tersebut bernama Serangan Kilat (Serkil)," ujar moderator yang membawa
acara HUT Marinir ini di lokasi.
Kompaknya aksi TNI
dan Polri dalam HUT Marinir kontras dengan kejadian sehari sebelumnya di mana
dua anggota TNI dari Kodam III Siliwangi yang sedang bertugas, Kapten E
Sutrisno dan Serda Deden terlibat bentrok dengan polisi di Kecamatan Lubuk
Linggau Utara, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Akibatnya kedua intel TNI
itu terkena tembak, sementara di kubu Polri jatuh korban luka, Jumat (13/11).
"Benar tadi
malam ada bentrokan antara anggota TNI dan Polri. Ini karena terjadi miss
informasi," ungkap Kapendam II Sriwijaya Letkol ARH Syaeful Mukti
Ginanjar, Sabtu (14/11).(mrdk/ron/jat)