Headlines News :
Home » » Program Kader Bela Negara Akan Mulai Dibuka Minggu Depan Serentak di 45 Daerah Kabupaten di Indonesia

Program Kader Bela Negara Akan Mulai Dibuka Minggu Depan Serentak di 45 Daerah Kabupaten di Indonesia

Menhan Ryamizard Ryacudu merancang Program Bela Negara
Nasional, Metrolima.com - Program bela negara akan mulai dibuka di 45 kabupaten dan kota secara serentak minggu depan pada 19 Oktober.


“Pembentukan kader bela negara untuk mendapatkan kader yang mampu menyelenggarakan PKBN (Pembinaan Kesadaran Bela Negara) di lingkungannya dan mengimplementasikan bagi diri sendiri,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro.

Untuk program bela negara ini dijelaskan juga bahwa ini program yang berbeda dengan wajib militer seperti yang diberitakan.

Inti dari program bela negara untuk menumbuhkan nilai-nilai kecintaan pada Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorban, dan memiliki kemampuan awal bela negara.

Djundan juga menjelaskan jika pada program bela negara ini hanya memberikan penguatan pada nilai-nilai tersebut. Tidak ada bela diri militer, perkelahian sangkur dan juga hal lainnya seperti yang ada di wajib militer.

“(Latihan) fisik tidak sampai 10 persen. Tidak ada bela diri militer, tidak ada perkelahian sangkur seperti di wajib militer. Hanya bagaimana mereka mendapatkan program studi untuk penguatan nilai-nilai tersebut,” ujar Djundan.

Pada program bela negara ini, pemerintah tidak mewajibkan masyarakat untuk mengikuti program bela negara tersebut, melainkan program ini dilakukan secara suka rela bagi masyarakat yang mau saja.
Pemerintah tidak mewajibkan semua warga ikut bela negara meski memenuhi syarat. “Ini suka rela,” tegas Djundan.

“Kriterianya usia 18 tahun ke atas, sehat jasmani, ada dari lingkungan pendidikan, lingkungan pemukiman, dan lingkungan pekerjaan,” kata dia.

ilustrasi pelatihan kader bela negara
Meskipun program bela negara ini merupakan program suka rela, namun banyak juga kritikan yang masuk perihal mengenai program bela negara ini.

Peneliti Intitute for Criminal Justice Reform (ICJR) Alex Argo Hernowo mengatakan Sebelum pemerintah melemparkan isu program bela negara seharusnya dibenahi terlebih dahulu disiplin yang ada di institusi militer.

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) yang dikumpulkan oleh ICJR, tercatat dari kurun waktu 2007-2012 ada 800 putusan di Pengadilan Militer Tinggi yang melibatkan TNI. Dari 800 putusan tersebut 400 putusan itu kejahatan yang paling tinggi di militer itu bermasalah dengan narkotika, yang kedua disersi dan yang ketiga adalah penganiayaan.

“Ini menandakan, institusi militer sendiri masih punya problem besar dari disiplin anggotanya. Bagaimana mungkin militer punya problem sedemikian besar tidak terselesaikan menjadikan dirnya sebagai contoh bagi masyarakat soal disiplin,” katanya saat jumpa pers di LBH, Rabu (14/10).

Alex menilai seharusnya program bela negara ini harus lebih dimatangkan dahulu, karena masih banyak permasalahan yang ada di militer.(smkr/jat)

Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved