Kondisi Proyek-Proyek TPPAS Sarimukti |
Bandung,
Metrolima.com - Gagasan pembangunan dan pengelola tempat
pembuangan akhir sampah TPPAS Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung
Barat di Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat melalui APBD dn
APBN sangat di dukung masyarakat.
Namun, proyek
pembangunan TPPAS Sarimukti ini justru menuai masalah, dimana proyek-proyek
terkait peningkatan sarana prasarana di TPPAS Sarimukti diduga disalahgunakan
dalam pelaksanaannya.
Dugaan korupsi pada
pengelolaan sampah di TPPAS Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat
terjadi di beberapa titik seperti jalan cor beton yang hancur, pagar benteng
yang roboh, beberapa alat berat yang dibiarkan rusak dan Pembangunan Saluran
Drainase Pelindung (APBD 2014) dan Pembangunan Saluran Drainase Pelindung
Lanjutan (APBD 2015) terkesan dikerjakan asal jadi.
Berdasarkan data
dan informasi yang berhasil dihimpun Metrolima News, Tahun 2014 dan 2015
melalui Anggaran APBD Prov. Jabar, Dinas Permukiman dan Perumahan Prov. Jabar
telah menyelesaikan belanja anggaran pada kegiatan Pembangunan Saluran Drainase
Pelindung dengan Pagu Rp.3.400.000.000. HPS Rp.3.399.674.300. dan Kontrak
sebesar Rp.2.719.810.500. yang dimenangkan PT. Aza Banar dan Pembangunan
Saluran Drainase Pelindung Lanjutan dengan Pagu Rp.4.143.773.000. HPS
Rp.4.140.121.700. dan Kontrak sebesar Rp.3.537.074.200. yang dimenangkan PT.
Amber Hasya.
Kadis Kimrum Jabar, Bambang Irianto |
Namun kenyataannya
di lapangan, pelaksanaan maupun hasil pekerjaan tersebut diantaranya pembuatan
pondasi tidak diawali dengan penggalian tanah, langsung dilakukan dipermukaan
tanah, bahan material seperti pasir diduga tidak sesuai RAB karena menggunakan
pasir tanah merah.
Hasil akhir pekerjaan, seperti pemerataan tanah disekitar
pekerjaan tidak dilakukan, terlihat tidak rata. Tembok yang baru dikerjakan
sudah terlihat rusak dan berlubang. Akibat bahan yang dugunakan tak sesuai RAB.
Di lokasi tidak ada papan plang proyek.
Selain itu, belanja
ekstra fooding di TPPAS Sarimukti dari APBD 2014 dan 2015 Prov. Jabar diduga
tidak jelas karena informasi tentang anggaran yang dibutuhkan berapa dan untuk
berapa HOK tak pernah ada.
Berdasarkan
pantaun di lapangan, Proyek
Pemagaran (Batako) dan Betonisasi di sekitar akses jalan masuk TPPAS Sarimukti
telah rusak parah serta jalan cor beton yang retak-retak dan berlobang. Diduga
pekerjaan tak sesuai Spesifikasi Teknis dan RAB.
Belum tuntas
masalah yang ada di TPPAS Sarimukti, rencananya TPPAS akan di pindahkan ke
Legok Nangka, Nagrek Kab. Bandung. Karena ijin TPPAS Sarimukti hingga tahun
2016.
Kondisi Proyek-Proyek TPPAS Sarimukti |
Jika masa aktif di
TPPAS Sarimukti akan berakhir, berarti proyek-proyek pembangunan sarana
prasarana terkesan mubazir. Untuk apa harus dibagus-bagusin jika toh sudah
tidak akan terpakai lagi. Itu sama saja pemborosan anggaran,” kata Rudi M salah
satu aktifis lingkungan kepada Metrolima News.
Menurut Dr. Ir.
Asep Supriatna, M.Eng, Sc, sekretaris Dinas mewakili Kepala Dinas Permukiman
dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, menjelaskan, jika pekerjaan Pembangunan
Saluran Drainase Pelindung dan Pembangunan Saluran Drainase Pelindung Lanjutan
baik dari segi anggaran maupun perusahaan pelaksana adalah benar.
Namun,
pihaknya membantah jika ada pengaturan terhadap pemenang tender, lingkup
pekerjaan/jenis konstruksi yang digunakan adalah Box Culvert (pre cast),
U-Ditch (Pre cast) dan pasangan Batu untuk TPT.
Dia menambahkan, jika pada
pemasangan pondasi sudah sesuai rencana kendati demikian beberapa hal yang
dianggap belum sesuai telah disampaikan instruksi perbaikan melalui konsultan
supervisi dilapangan mengingat masih dalam proses pelaksanaan.
Kondisi Proyek-Proyek TPPAS Sarimukti |
Jawaban tertulis
Asep, sangat bertolak belakang dengan kondisi sebenarnya dilapangan. Dia
menganggap jika di lapangan pekerjaan sudah dianggap selesai karena tidak
adanya aktifitas pekerjaan di lokasi proyek.
Untuk ekstar
fooding, Asep menjelaskan, Extra Fooding adalah untuk memberikan makanan
tambahan penunjang untuk daya tahan tubuh pekerja di lapangan/TPK Sarimukti.
Dia justru tidak menjelaskan besaran anggaran dan HOK penerima.
Sedangkan material
yang digunakan untuk pekerjaan pagar TPPAS Sarimukti, adalah beton precast
pabrikan dan PT. Sentosa Saputra Indah sebagaipelaksana tak menjelaskan besaran
biaya yang telah dikeluarkan.
Kegiatan pengadaan tanah urug penutup sampah
merupakan bagian dari system sanitari landfill yang dilakukan secara rutin
sesuai dengan Undang-undang No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dimana
tanah urug digunakan sebagai penutup antara sampah yang masuk kezona landfill.
Sehingga volume tanah urug yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan,” kata Asep tanpa menjelaskan berapa M3 kebutuhan tanah urugan.
Ketika ditanya
mengenai keadaan dilapangan mengenai Proyek Pemagaran dan Betonisasi di sekitar
akses jalan masuk TPPAS Sarimukti, Asep menjawab, jika seluruh pekerjaan yang
dilaksanakan sudah melalui proses pengawasan mutu, baik dilakukan pihaknya
(Diskimrum Jabar) maupun konsultan supervise.
Kondisi Proyek-Proyek TPPAS Sarimukti |
Adapun kerusakan-kerusakan yang
terjadi, menurutnya, bukan karena proses pengerjaan yang tidak maksimal, terang
Asep, tanpa menjelaskan faktor apa yang menimbulkan kerusakan tersebut.
Kemudian untuk alat
berat terdiri dari Excavator, Whell Loader, Bulldozer, dan Landfill Compactors,
beberapa yang tidak beroperasi dikarenakan sedang dalam proses
perbaikan/menunggu suku cadang dan peralatan penunjang perbaikan yang bersumber
dananya berasal dari APBD,” jelas Asep.
Ditempat terpisah Deni
Nurdiana Dirut PD Kebersihan Kota Bandung mengaku jika TPPAS Sarimukti
sebagaimana yang ditetapkan oleh Badan Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Jawa
Barat membebankan tipping fee sebesar Rp. 29.000 per ton dan KDL Rp. 10.500 per
ton sementara dalam satu hari Kota Bandung membuang sampah ke TPA Sarimukti
sebanyak 1.600 ton.
“Artinya dalam satu hari PD Kebersihan mengeluarkan
anggaran sebesar Rp 46 juta untuk tipping fee dan Rp 16 juta untuk membayar
KDL( Kompensasi Dampak Lingkungan ),” katanya.(Anang)