ilkustrasi jasa dukun |
Kerawang, Metrolima.com - Menjelang
pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, beragam cara
dilakukan para kandidat calon Bupati/Wakil Bupati. Salah satu calon Bupati
Karawang, Nace Permana, bahkan secara terang-terangan telah memanfaatkan jasa
dukun agar dirinya keluar menjadi pemenang dalam Pilkada Karawang, 9 Desember
mendatang.
Calon Bupati dari perseorangan itu,
mengambil jalan menggunakan dukun lantaran tidak memiliki uang cukup untuk
berkampanye secara besar-besaran demi meraih simpati masyarakat.
Menurutnya, dia tidak seperti lima kandidat lain yang telah menyiapkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk menarik simpati masyarakat.
Menurutnya, dia tidak seperti lima kandidat lain yang telah menyiapkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk menarik simpati masyarakat.
"Saya harus mengambil cara
lain, di antaranya menggunakan jasa dukun. Karena kalau seperti calon lain
berkampanye dengan uang besar saya tidak punya," kata Nace, Jumat (6/11).
Akan tetapi, Nace mengaku tidak
sepenuhnya mengandalkan aspek irasional para dukun, namun ikut juga akan
memanfaatkan aspek rasional dengan cara berguru pada orang pintar itu.
"Jadi tak melulu saya
berdukun, tapi saya juga akan memanfaatkan kedukunan mereka yang banyak
pengikutnya untuk memilih saya," tambah Nace.
Nace yang dikenal sebagai ketua
salah satu Ormas itu menegaskan, jalan menggunakan jasa dukun tidak menutup
kemungkinan dilakukan calon lain. Hal itu demi memuluskan jalan menjadi Bupati
Karawang periode 2015-2020.
"Bohong kalau yang lain tidak
menggunakan jasa dukun, tapi saya tidak akan bilang siapa orangnya,"
ujarnya.
Nace mengatakan, dengan datang dari
kandidat perseorangan serta tidak memiliki dukungan secara keuangan, dia merasa
bingung ada laporan harta kekayaan. Sebab, laporan harus dilakukan setiap
bulan.
"saya bingung ketika disuruh
melaporkan harta kekayaan setiap bulan, karena apa yang akan saya
laporkan," ucap Nace.
Sementara dari rekening dana
kampanye yang dilaporkan pasangan Nace-Yenih, ke KPUD Karawang merupakan yang
terkecil yaitu hanya Rp 1 juta dengan jumlah tim kampanye berjumlah 100 orang.
"Jumlahnya hanya satu juta
rupiah, dengan tim kampanye 100 orang," jelas Ketua Komisioner KPU
Karawang, Miftah Farid.(mrdk/bram/ary/jat)