Ilustrasi dana desa |
Tasikmalaya, Metrolima.com - Sebanyak 40 persen atau Rp41,2
miliar dari total Rp103 miliar Dana Desa yang bersumber dari APBN sudah
dicairkan ke seluruh desa di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun, minimnya
kualitas sumber daya manusia (SDM) di jajaran perangkat desa dikhawatirkan
menimbulkan berbagai penyimpangan tata kelola dana.
Kondisi itu membuat Pemkab
Tasikmalaya mengumpulkan 351 kepala desa beserta perangkat yang ada di
wilayahnya. Pertemuan digelar untuk memberikan pelatihan kepada para perangkat
desa. Pelatihan dititikberatkan pada pengelolaan administrasi dan pelaksanaan
penyaluran dana.
Kendala SDM di tingkat desa dan
sarana internet menjadi salah satu masalah bagi para kepala desa. Mereka
mengaku kesulitan mengakses internet karena tidak semua daerah di pelosok
pedesaan terjangkau internet. Terlebih lagi, minimnya pengalaman dalam
pengelolaan administrasi membuat kepala desa perlu pelatihan. Gunanya, untuk
meminimalisir penyimpangan dalam pengelolaan dana.
Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya |
“Sampai saat ini belum ada perintah
khusus untuk melakukan perekrutan pendamping desa guna membantu para kepala
desa mengelola dana ini,” kata Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya, ditulis
Senin (14/9/2015).
Namun demikian, di tingkat
maysarakat sudah ada yang memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan pribadi.
Uu meminta masyarakat berhati-hati terhadap oknum-oknum tertentu. “Sebaiknya,
tunggu pengumuman resmi terkait perekrutan pendamping desa. Masyarakat harus
berhati-hati pada oknum tertentu,” tandas Uu.
Sementara itu, Pemkab Tasikmalaya
dalam waktu dekat ini, akan kembali mengucurkan 40 persen Dana Desa yang
bersumber dari APBN. Pengucuran menunggu laporan pertanggungjawaban dari
tingkat desa selesai. Kemudian tahapan akhir, yaitu 20 persen, sehingga seluruh
dana desa bisa diserap dan dimanfaatkan di tingkat desa.(Metro/Hendra/San/Kusnadi)