Jokowi - Ahok saat jabat Gubernur dan Wagub DKI Jakarta |
Jakarta,
Metrolima.com - Gubernur
DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama bakal melakukan perombakan besar-besaran pegawai negeri sipil
(PNS) di lingkungan Pemprov DKI. Perombakan dilakukan setelah melalui
serangkaian penilaian.
"Mau
ada pergantian, tapi untuk eselon 1 dan 2 itu hampir enggak ada. Ada beberapa
orang mau pensiun," kata Ahok
di Balai Kota, Kamis kemarin,(7/1).
Ahok mengaku
telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait rencana perombakan PNS.
Selama hampir dua jam Ahok menceritakan permasalahan yang dihadapi Pemrov DKI.
"Tadi saya lapor Pak Jokowi, lumayan 1 jam 45 menit. Kita ngomong banyak
hal termasuk ini (perombakan PNS)," tegasnya.
Selain
meminta pertimbangan Jokowi, penilaian kinerja PNS tetap dilakukan dengan dasar
penilaian key performance index (KPI). Hasil KPI selalu dipaparkan saat rapat
pimpinan. Salah satu poin penilaian adalah penyerapan anggaran.
"Semua
ada rapornya. Untuk apa kalau lebih kasar lagi, saya kesulitan cari alasan
berhentiin bapak ibu kira kira begitu. kalau biasa-biasa terus B saja pusing
saya," ujarnya.
Mantan
Bupati Belitung Timur ini menambahkan, perombakan di internal Pemprov DKI
dilakukan karena banyak pegawai naik pangkat.
"Sekarang
tim kita ini relatif ok walaupun tidak semua bagus ya, ada yang dapat A dan B.
Saya juga tidak terlalu pintar yang penting enggak usah nakal lah. yang penting
tidak ada lagi setor mark up kalau itu terjadi pasti kita ganti," ucapnya.(mrdk/noe/al/jat)