Kaerudin alias Topik Mafia loker Indramayu |
Indramayu, Metrolima.com
- Sudah banyak korban yang mengaku jadi korban penipuan berkedok
lowongan kerja, mengingat susah sekali dijaman sekarang mencari pekerjaan, hal inilah
terkadang dijadikan peluang bagi beberapa orang yang tidak bertanggung jawab
dengan meninggikan harapan para pencari kerja yang
telah putus asa dan tiba-tiba menjatuhkan harapan tersebut dengan sesuatu yang
palsu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Kaerudin yang mengaku
namanya Topik seorang warga Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu
yang berusaha meraup keuntungan lewat
jalan pintas dengan menawarkan lowongan kerja di perusahaan
besar yang punya prestise sedang mencari karyawan PT Astra, meskipun yang diberikan lowongan palsu, cara itu
ternyata memang ampuh, terbukti banyak
pelamar yang masuk dan memberikan identitas persyaratan.
Lelaki bertubuh atletis tersebut memang jago berakting, dengan secara
meyakinkan Kaerudin mengajukan beberapa
pertanyaan seperti layaknya wawancara sungguhan, rata-rata para pelamar adalah lulusan SMA.
Untuk lebih
meyakinkan lagi, Topik memakai orang lain yang bernama Fitri yang berperan seolah-olah karyawan bagian personalia sungguhan
di Perusahaan Astra, setelah mewawancarai
pelamar, barulah Topik atur siasat dengan
meloloskan para pelamar itu untuk maju ke fase selanjutnya dibawa naik mobil
ke tempat Perusahaan PT Astra di daerah Jomin Cikampek dan masing-masing
pelamar harus membawa Uang Admin Rp.7.000.000 (tujuh
juta), menurut keterangan korban AL (inisial) dari desa Lohbener Kecamatan Jatibarang,
”Sewaktu sampai di
daerah Cikampek masih didalam mobil, Saya dengan teman-teman satu mobil diminta
uangnya oleh Bu Fitri tapi atas perintah Pak Tofik akhirnya Saya serahkan,
namun setelah sekian waktu yang dijanjikan Pak Topik, sampai sekarang tidak ada
kabar beritanya” ungkapnya.
Menurut korban lain ME (inisial) dari desa Krasak Kecamatan Jatibarang yang sama tertipu, menerangkan,
“waktu ke Cikampek, ada sekitar 8 orang yang sama-sama pelamar kerja tetapi
Saya tidak tau Orang mana” katanya.
Terkait hal
tersebut, Herlan seorang tokoh Warga desa Tambi melalui telepon selulernya membenarkan telah mendengar kasus itu, menurutnya,
dari Desanya sendiri Kaerudin tidak pernah pulang karena lagi ditunggu dan
dicari, bukan satu dua yang kena tipu, Herlan mengingatkan, Modus
penipuan berkedok lowongan
kerja menjadi tahap pertama
penipuan, karena melalui proses Interview ini penipu dapat mempengaruhi pelamar untuk menuruti
perintahnya, Ia berharap,
dengan kejadian ini, Masyarakat
khususnya pencari kerja
untuk waspada dan hati-hati melamar
pekerjaan. (Dar)