Headlines News :
Home » » Kisah Sedih Orang tua yang Kehilangan Anaknya 11 Tahun di Negara Jordan Belum Kembali

Kisah Sedih Orang tua yang Kehilangan Anaknya 11 Tahun di Negara Jordan Belum Kembali

Indramayu, Metrolima.com - Kurang lebih sebelas tahun yang lalu di perkampungan daerah Indramayu tepatnya Desa Pawidean Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, ada seorang Wanita yang rela meninggalkan seorang Ibu satu-satunya orang tua yang masih hidup untuk pergi bekerja sebagai TKW ke Negara Yordania dengan dalih untuk merubah nasib dan memperbaiki ekonomi keluarga.


Maryani Binti Rohman, itulah namanya. dia berangkat menjadi TKW ke Yordania pada tahun 2004 dengan Nomor Pasport  AG 714201dengan naik Pesawat Qatar Airways tujuan Jakarta – Doha bernomor tiket ATB2- QR 621- V 17FEB2215 pada tanggal 16 Februari 2004, setahun kemudian tepatnya pada maret tahun 2005 Maryani pernah mengirim surat lewat alamat PO BOX 142 AJLON JORDAN, mengabarkan keadaanya baik-baik saja dan setelah itu tidak ada kabarnya.

Berselang dua tahun kemudian  Maryani Binti Rohman menghubungi keluarganya dengan nomer +9627962171xx yang menceritakan bahwa dirinya sudah menerima gaji 2 tahun dan akan mengirimkan uangnya, menurut keterangannya Dia sekarang diambil sama anak majikanya ALI MUHAMMAD dan ATIP dengan nomor telepon, +9627962141xx dan pada tahun berikutnya telpon lagi dengan nomor +9627974997xx.

Sejak Tahun 2008 sampai dengan sekarang, Maryani tidak ada kabar beritanya lagi dan tidak pernah sekalipun kirim uang, pihak keluarga berkali-kali menghubungi nomor-nomor tersebut tidak pernah diangkat, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan kabar tentang Maryani Binti Rohman namun hingga kini, sebelas tahun telah berlalu, tak ada kejelasan kabar tentang nasib Maryani.

Hanya isak tangis yang bisa sedikit mengobati kegundahan hati Ibunya yang sudah tua yang mencerminkan sebuah pengharapan, Dia sangat menanti kedatangan anaknya yang sekian lama di Negara orang, do'a tak henti-hentinya mereka panjatkan agar Tuhan melindungi anaknya dan bisa kembali ke keluarga dalam keadaan baik-baik saja.

Hanya ucapan terahir ketika hendak berangkat yang selalu terngiang di benak Ibunya,"Bu kalau nanti adek mau sunat tunggu Maryani pulang dari jordan biar bisa di rayain..." kata Ibunya menirukan Anaknya Maryani ketika hendak pergi meninggalkan keluarganya. Adeknya kini sudah tumbuh dewasa, namun Maryani tak pulang-pulang juga.

Kisah pilu diatas hanya salah satu diantara ratusan kisah pilu dari jutaan orangtua yang anaknya mengundi nasib dinegri orang, nyawa dan nasib para TKI tidak hanya sekedar deretan angka dan serangkaian nasib memilukan, mereka adalah manusia, punya nama, punya keluarga, punya kehidupan, sudah seharusnya Pemerintah tegas bersikap untuk tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap TKI sekecil apapun jumlahnya, hanya dengan sikap seperti itulah Pemerintah dapat menjalankan tugasnya untuk memberikan jaminan penempatan dan perlindungan hak asasi manusia kepada setiap warga negaranya, tanpa terkecuali. (Dar)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved