SDN Bendungan Hilir (Benhil) 12 Pagi, Tanah Abang |
Jakarta, Metrolima.com - Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat
melakukan pelatihan tentang penyakit rabies dan flu burung siswa SDN Bendungan
Hilir (Benhil) 12 Pagi, Tanah Abang. Nantinya, siswa tersebut akan menjadi duta
cilik pencegahan penyakit rabies dan flu burung.
"Rabies adalah penyakit
mematikan kalau hewannya sedang sakit. Maka setelah menggigit seminggu kemudian
hewannya mati dan korbannya juga bisa ikut meninggal dunia "
Kepala SDN Bendungan Hilir 12 Pagi,
Hidayat mengatakan, para siswa diberikan pengetahuan untuk menghadapi hewan
penyebar rabies (HPR) dan juga penyakit flu burung. Ini sebagai upaya deteksi
dini, dan pencegahan penyakit tersebut.
"Rabies adalah penyakit
mematikan kalau hewannya sedang sakit. Maka setelah menggigit seminggu kemudian
hewannya mati dan korbannya juga bisa ikut meninggal dunia," ujar Hidayat,
Rabu (9/9).
Menurut Hidayat, 30 siswa yang
mengikuti pelatihan akan menjadi duta penyakit rabies dan flu burung.
Diharapkan mereka dapat membantu mensosialisasikan pada teman-teman sekolah,
lingkungan rumah maupun masyarakat luas. Mereka juga akan dikirim ke
sekolah-sekolah lain di DKI untuk membantu menyosialisasikan.
Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian
dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat, Mulyadi mengatakan, edukasi tentang penyakit
rabies dan flu burung sangat penting dilakukan sejak dini. "Kita berikan
apresiasi yang tinggi atas launching dokter hewan cilik. Karena keberadaan
mereka sangat penting untuk edukasi pada masyarakat luas," ucapnya.
Naila (11), salah satu peserta
mengaku senang adanya edukasi tentang hewan rabies. Karena bisa mendapatkan
ilmu tambahan selama pelatihan. "Misalnya, jika digigit hewan itu jangan
panik. Namun hendaknya pada bagian lukanya langsung disiram air mengalir
secepatnya. Setelah itu baru laporkan ke orangtua atau guru kalau baru saja
digigit hewan," tanda(bj/rio/nur/jat)