Tawuran Antar Ormas terjadi di Pasar Gembrong Jaktim |
Jakarta, Metrolima.com - Tawuran antar ormas kembali pecah di Pasar
Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu (8/8) lalu karena lahan parkir.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut hal itu pasti bakal
terjadi mengingat ada ormas penguasa parkir yang merasa 'direbut' sumber
pendapatannya.
"Nanti polisi lah, kita udah
minta polisi atasi. Memang (banyak lahan parkir dikuasai ormas). Makanya kita
mau lelang 400 (Terminal Parkir Elektronik - TPE) pasti benturan. Itu saya udah
ngasih peringatan waktu kemarin (buka Musda) KNPI. Kita pasti akan
benturan," ujar Ahok saat dikonfirmasi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/8/2015).
Ahok memberi contoh, sejak
diterapkannya TPE di kawasan Jl Agus Salim (dikenal sebagai Sabang) setiap
malam bisa meraup sebesar Rp 500 ribu, sehingga setiap bulannya bisa
mengantongi Rp 10-12 juta. Dia pun menanyakan berapa pendapatan juru parkir
(jukir) liar per harinya.
"Pasangin baru sebagian
jalan sudah Rp 50-an juta. Berarti apa? Terus, tanyain tukang-tukang parkir
yang dulu, mereka dapat berapa sih? Rp 100 ribu juga sehari, Rp 150 ribu.
Berarti selisihnya kemana nih puluhan juta ratusan juta. Potensi parkir Rp 1,8
triliun, kita hanya pungut Rp 26 miliar," terang Ahok.
"Berarti ini ratusan miliar,
bagi-bagi dong di oknum-oknum ormas. Oknum-oknum aparat yang main di lapangan.
Makanya kita mesti lawan, pasti benturan," lanjutnya.
Lantas apakah Ahok tidak berminat
mengajak kerjasama kepala preman yang menguasai lahan parkir? Mantan Bupati
Belitung Timur itu pun hanya menjawab sambil berkelakar.
"Kita nggak ada kerja sama
sama kepala preman. Kan saya tawarkan, saya kepala preman yang baru. Orang di
lapangan dikasih 2 kali UMP gitu aja, lebih baik kan," tutup dia.(DN/Aws/Dra/Jat)