Headlines News :
Home » » Sisi Sejarah 70th Indonesia Merdeka : Pahlawan Bangsa yang “Abadi” di Luar Negeri

Sisi Sejarah 70th Indonesia Merdeka : Pahlawan Bangsa yang “Abadi” di Luar Negeri

Soekarno Dan Jendral Soedirman
Metrolima.com - Sebagai negara besar, Indonesia kaya akan sejarah perjuangan. Seperti diketahui, kurang lebih tiga setengah abad Indonesia diduduki oleh bangsa asing.

Mulai dari Portugis, Belanda, hingga Jepang, pernah menduduki negeri yang kaya akan sumber daya alam ini. Kemerdekaan yang diraih pada 1945 pun tak diraih dengan mudah atau dari hasil pemberian negara penjajah.

Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan gigih para pahlawan bangsa. Karenanya, tak heran Indonesia memiliki segudang pahlawan.

Rupanya, para pahlawan yang jasanya amat besar itu tak cuma dihargai oleh bangsanya sendiri. Di sejumlah negara di luar negeri, sosok mereka amat dihormati layaknya pahlawan negara itu sendiri. Bahkan, nama mereka banyak dijadikan nama tempat dan jalan di negara-negara itu.

Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber;

1.Jenderal Soedirman


Patung Jenderal Soedirman di Jepang.
Di Jepang, sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman ternyata amat dihormati oleh masyarakat negeri sakura. Bahkan, di depan Kementerian Pertahanan Tokyo, dibangun pantung sang jenderal besar.

Patung Jenderal Sudirman itu terbuat dari perunggu dengan tinggi sekitar 4 meter di halaman Kementerian Pertahanan Jepang. Patung Jenderal Soedirman merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang.

Pada tanggal 17 Agustus kemarin ada upacara kecil di sana. Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia melakukan upacara peletakkan karangan bunga di depan patung Jenderal Sudirman.

Jenderal Sudirman dinilai sebagai figur penting dalam sejarah Indonesia, sekaligus dalam sejarah Indonesia-Jepang. Melalui Tentara PETA yang dibentuk Jepang pada masa pendudukan, kontak antara bala tentara Jepang dengan Jenderal Sudirman terjadi.

 "Jenderal Sudirman menjadi salah satu simbol penting dalam hubungan kedua negara," kata Fujii Gemki, Ketua Panitia Pelaksana upacara ini.

2.Bung Karno

Soekarno
Sosok Presiden RI pertama, Soekarno sangat dihargai di luar negeri. Di Mesir, nama Bung Karno bahkan diabadikan sebagai nama jalan. Pengabadian nama Soekarno itu dilakukan oleh Presiden Mesir Gammal Abdul Nasser.

Tak cuma di Mesir, nama Bung Karno juga dijadikan nama jalan di Maroko. Pengabadian nama Soekarno menjadi nama jalan dilakukan saat sang proklamator berkunjung ke Maroko pada 1960.

Hal serupa juga dilakukan Pakistan. Pengabadian nama Bung Karno di Pakistan dilakukan berkat jasa Soekarno mengirim tentara Indonesia untuk menjaga wilayah perbatasan Pakistan-India pada 1965.

Nama Bung Karno diabadikan menjadi nama tempat yakni 'Soekarno Square Khyber Bazar' di Pheswar, dan 'Soekarno Bazar' di Lahore.

Di Rusia nama Bung Karno dijadikan nama masjid yakni Masjid Biru Soekarno. Di Kuba, nama Soekarno diabadikan sebagai gambar perangko resmi negara tersebut.

3.Bung Hatta

Moh Hatta
Nama Soekarno tak pernah bisa dilepaskan dari nama Moh Hatta. Keduanya merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta sempat mengenyam pendidikan di Belanda. Dari negeri yang menjajah Indonesia itu, bapak dari Meutia Hatta itu ikut menggalang kekuatan untuk memerdekakan Indonesia dengan para pelajar Indonesia di sana.

Meski Belanda adalah negeri yang menjajah Indonesia, rupanya nama Bung Hatta diabadikan sebagai nama jalan di Kota Harlem, Belanda.

4.Sutan Syahrir


Soekarno-Hatta-Sjahrir.
Sutan Syahrir merupakan Perdana Menteri pertama Indonesia. Jasanya tak sedikit bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Seperti Bung Hatta, Syahrir juga pernah mengenyam pendidikan di Belanda. Bersama Bung Hatta, Syahrir mencoba mengalang kekuatan di negeri kincir angin untuk kemerdekaan Indonesia.
Meski membuat repot dan susah Belanda, nama Sutan Syahrir ternyata diabadikan di negeri Eropa itu. Nama Syahrir dijadikan nama jalan di Kota Harlem, Belanda.

5.RA Kartini


foto RA Kartini.
Nama Raden Ajeng (RA) Kartini tak asing lagi di telinga bangsa Indonesia. RA Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.

Di zaman RA Kartini, nasib kaum perempuan di tanah air begitu miris. Mereka dianggap harus berada di bawah pria dalam segala hal.

Bahkan saat itu muncul ungkapan 'tugas perempuan hanya untuk melayani suami dan di dapur'. RA Kartini berjuang agar kaum perempuan di tanah air bisa setara hak-haknya dengan pria dari soal pendidikan, politik dll.

Salah satu karya tulisannya yang sangat terkenal adalah 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Nama RA Kartini rupanya tak hanya dikenang di dalam negeri.

Di Belanda, nama RA Kartini banyak dijadikan nama jalan di antaranya di Utrecht, Venlo, Harleem, dan Amsterdam.(MRDK/Mar/Jat)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved