Jam Gadang di Bukittinggi Sumbar |
Sumbar, Metrolima.com - Libur panjang akhir tahun
dimanfaatkan masyarakat Riau untuk berkunjung ke Sumatera Barat. Diprediksi
sekitar 6.000 warga Riau berlibur ke sejumlah tempat wisata alam di Sumatera
Barat. Kunjungan akan terus terjadi menjelang perayaan pergantian tahun baru
2016.
Hal itu dapat terlihat dari padatnya
arus kendaraan asal Riau di jalur lintas Pekanbaru-Sumatera Barat. Kemacetan
terjadi di kawasan jembatan layang Kelok Sembilan. Banyak masyarakat memarkir
kendaraan di tepi jalan sekadar menikmati suasana alam dan berfoto. Kemacetan
juga terjadi menjelang memasuki Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi.
"Arus jalan dipadati kendaraan
asal Riau," kata Hari Jumaulana, warga Pekanbaru yang berlibur ke Sumatera
Barat.
Menurut Hari, volume kendaraan di
Sumatera Barat cukup ramai. Namun arus lalu lintas masih terbilang lancar.
Kepadatan hanya terjadi di kawasan wisata, seperti Danau Singkarak, Taplau, dan
kebun teh di Solok. "Pengunjung perlu sabar mengantre menunggu giliran,"
ujar karyawan swasta ini.
Hari berwisata bersama rekan satu
kantor untuk sekadar menikmati hari libur. "Kami berangkat menggunakan dua
mobil," ujarnya.
Saking padatnya wisatawan luar
daerah yang datang ke Sumatera Barat, Hari dan rekannya kesulitan mendapat
penginapan. "Hotel penuh semua," katanya.
Warga Bangkinang, Irwan juga memilih
Sumatera Barat sebagai tempat berlibur. Ia memboyong seluruh anggota
keluarganya ke Bukittinggi. "Rencananya nanti kami melihat perayaan
pergantian tahun di Jam Gadang," ujarnya.
Ketua Asosiasi Tour dab Travel
Indonesia (ASITA) Riau Ibnu Mas'ud menyebutkan, diprediksi sekitar 6.000 warga
Riau berkunjung ke Sumatera Barat pada libur akhir tahun ini. "Wisata
Sumbar padat oleh orang Riau," ujarnya.
Ibnu menganggap wajar alasan warga
Riau ramai-ramai berlibur ke Sumatera Barat lantaran potensi wisata di Riau
tidak mendukung semangat warga untuk berkunjung. "Obyek wisata Riau belum
dibenahi dengan baik," kata Ibnu.
Menurut Ibnu, hal itu cukup berbeda
dengan potensi wisata alam Sumatera Barat yang didukung dengan infrastruktur
dan pembinaan masyarakat lokasi wisata yang cukup baik.
Ibnu mengaku, sebenarnya Riau punya
banyak wisata alam yang tidak kalah cantik dengan Sumatera Barat, seperti yang
terdapat di Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi. Ketiga daerah tersebut
memiliki kemiripan kontur alam sama persis Sumatera Barat. Selain wisata alam,
Riau juga banyak menyimpan wisata sejarah.
Namun persoalannya, kata Ibnu,
banyak potensi wisata alam Riau tidak tergarap dengan baik. Infrastruktur jalan
dan pembinaan masyarakat kurang mendapat perhatian. Sehingga mengurangi minat
masyarakat untuk berkunjung.
Ibnu menilai, upaya pemerintah Riau
mengembangkan pariwisata sebenarnya sudah cukup baik. Tetapi kerja sama tingkat
sektoral antara pemerintah Riau dan kabupaten/kota tidak berjalan maksimal.
"Pembenahan pariwisata hanya bersifat parsial dan tidak simultan,"
ujarnya.
Seharusnya, kata Ibnu, selain membenahi
infrastruktur, Riau juga harus melakukan pembinaan masyarakat lokal. Warga
sekitar diajak turut serta mengembangkan potensi wisata.(tmpo/yan/anda/jat)