Rapat paripurna pimpinan DPR gunakan masker |
Jakarta, Metrolima.com - Pimpinan DPR RI dikritik karena
mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna di Gedung Parlemen, Senayan,
Jakarta, Jumat (30/10/2015). Aksi memakai masker tersebut dianggap sebagai
bentuk pencitraan dan politisasi bencana asap.
"Bisa dibilang contempt of
parliament. Masker itu enggak digunakan saat memimpin sidang,"
kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Henry Yosodiningrat, saat mengajukan
interupsi dalam rapat paripurna tersebut.
Menurut Henry, sikap pimpinan DPR
mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna dapat menjadi contoh buruk. Ia
khawatir pimpinan rapat paripurna selanjutnya akan meniru pimpinan DPR saat
ini.
"Besok-besok bisa pakai topi koboi, seperti LSM. Jangan lakukan hal
tidak patut di sidang," ujarnya.
Semua pimpinan DPR RI, yakni Setya
Novanto (F-Golkar), Fadli Zon (F-Gerindra), Fahri Hamzah (F-PKS), Agus Hermanto
(F-Demokrat), dan Taufik Kurniawan (F-PAN), mengenakan masker saat memimpin
rapat paripurna.
Hanya Setya dan Taufik yang sempat
membuka maskernya saat berbicara kepada para anggota DPR. Setelah mendapat
banyak protes dari peserta rapat paripurna, semua pimpinan DPR akhirnya membuka
maskernya.
Fahri adalah pimpinan DPR yang
paling terakhir membuka maskernya. "Ada pimpinan yang pakai masker, apakah
Anda sudah pernah turun langsung?" celetuk seorang anggota DPR.
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem
Johny G Plate mengungkapkan kekecewaannya terhadap pimpinan DPR.
Ia menuding aksi mengenakan masker
saat memimpin rapat paripurna hanya pencitraan yang jauh dari substansi
persoalan. "Jadi lucu saat ratusan ribu rakyat kesulitan napas, kita bawa
dalam dagelan politik.
Kami kecewa dengan sikap simbolis, masalah asap jangan
sampai dipolitisasi," ucap Johny.
Wakil Ketua DPR RI yang menjadi
pimpinan rapat, Taufik Kurniawan, lalu menjelaskan bahwa aksi mengenakan masker
itu adalah bentuk solidaritas terhadap korban bencana asap. Ia meminta aksi ini
tidak dijadikan polemik.
"Semua niatnya baik. Tidak ada
agenda yang tersirat dan tersurat," kata Taufik.
Sebelum rapat paripurna berlangsung,
lima orang protokoler DPR membagikan masker di sekitar ruang rapat atas
perintah Setya.
Mereka menawarkan masker kepada para
anggota DPR, staf, hingga wartawan yang berada di sekitar ruang rapat paripurna.(komps/dra/dro/jat)