Ilustrasi gamelan |
Bali, Metrolima.com.com - Kejadian
langka terjadi di Kabupaten Jembrana tepatnya di Banjar Tengah dengan Banjar
Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad. Lima orang anak menghilang secara
misterius, kelimanya baru ditemukan dinihari, Jumat (25/9) setelah seluruh
warga bunyikan kentongan dan gamelan.
Ke lima anak yang masih duduk di
bangku SD, ini masing-masing Gusti Kadek Darmayasa (12), Dewa Putu Bagus
Jualiarta (11), Gusti Bagus Dedek Saputra alias Dedek (11), I Kade Jaya
Muliarta alias Jaya (8) satu lagi Gusti Putu Agus Cipto Ardika alias Gus Adi,
(11).
Informasinya, kejadian
menghilangnya kelima anak ini, bermula saat mereka bermaksud melihat latihan
musik jegog di sanggar sekitar pukul 19.00 Wita, Kamis (24/9). Tiba di sanggar,
ternyata tidak ada latihan dan mereka memilih untuk jalan-jalan. Saat itulah
mereka langsung menghilang.
Orangtua dari salah seorang anak
tersebut, Gusti Putu Widiantara(40), yang kebetulan juga merupakan Kelian Dinas
Banjar Tengah, Widiantara mengakui, anaknya memang tidak pernah sampai larut
malam. Begitu juga saat pamit untuk mengikuti latihan jegog di sanggar.
"Biasanya kalau memang dari sanggar,
pukul 21.00 Wita pasti sudah pulang, dan biasa diantar dari pihak sanggar. Tapi
semalam hingga pukul 01.20 Wita kita mencarinya, tidak juga kita temukan.
Seluruh orangtua juga bingung dan mencari, akhirnya kita minta bantuan seluruh
warga dengan cara tepak kukul (bunyikan kentongan)," terang Widiantara,
Jumat (25/9).
Didampingi istrinya, Puji Rahayu
(38) dia menuturkan kalau saat itu seluruh warga berkeliling desa dimulai dari
sanggar. "Kita mulai dari sanggar keliling desa bunyikan kentongan dan bunyi
gamelan," ungkapnya.
Tidak lama berselang itu, salah
seorang warga mengaku melihat ke lima anak yang hilang ditemukan dalam keadaan
lemas semua. Katanya ada yang ditemukan di halaman rumah, di samping kandang
kambing, ada juga yang di kursi warung.
Setelah kelimanya dikumpulkan, lalu
disidangkan di Balai banjar untuk dimintai keterangan. Salah seorang dari
anak-anak ini mengaku saat sanggar sepi, mereka bersamaan berjalan dan saat
itulah melihat ada benda merah bulat bergerak seperti api, seketika mereka
semua tidak sadarkan diri.
"Saya baru kaget dan sadar
setelah bunyi suara musik gamelan," singkat Dedek yang nampak masih
ketakutan.
Atas pengalaman itu, kelimanya
langsung didatangkan orang pintar untuk ditenangkan agar tidak kembali dihantui
perasaan takut dan kembali dibawa ke alam gaib.
"Kami dan warga di sini,
menduga anak kami dan lainnya disembunyikan ke alam gaib malam itu. Kita
temukan mereka sekitar pukul 03.45 Wita," tutup Widiantara.(MRDK/Gede/Hhw/Jat)