Antrian Truk sampah di Dipo Sampah Ps.Minggu |
Jakarta, Metrolima.com - Pasca
pemberitaan di Tabloid Metro Lima edisi no. 120 berjudul “Gila! Buang Sampah di
TPS pasar Minggu Dipalak”, membuat Kasie Kebersihan Kecamatan pasar Minggu,
Jaja, angkat bicara kepada Metro Lima, pekan silam.
Menurut Jaja, pihaknya mengetahui adanya pungutan liar terhadap truk dan gerobak yang membuang sampah di Dipo Pasar Minggu, dan dilakukan oleh salah satu Ormas.
“Ada Ormas yang memungut biaya buang sampah di Dipo pasar Minggu, yang mencapai puluhan juta rupiah. Itu sudah ada sejak dulu. Tapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkap Jaja.
Jaja mengaku dirinya tidak menerima apapun dari Ormas yang melakukan pungli tersebut. “Saya tidak menerima apapun dari mereka,” ujarnya.
Sebagai informasi, dari informasi yang dikumpulkan Metro Lima, ada oknum seksi Kebersihan Kec. Pasar Minggu yang bermain dalam praktik pungli itu.
“Oknum ini ‘meminjam’ tangan Ormas untuk mengutip uang sebesar Rp 700.000 hingga Rp 1.500.000. Di sisi lain, ketika ditanya tentang pemotongan uang PHL, Jaja mengakui ada potongan, namun besarnya hanya Rp 100.000. “Itu persetujuan anak-anak PHL untuk arisan,” jelas Jaja.
Sebelumnya, sumber Metro Lima mengaku honornya dipotong Rp 200.000 oleh oknum di seksi kebersihan Kec. Pasar Minggu. “Gaji saya dipotong Rp 200.000, katanya untuk uang adminsitrasi dan foto copy,” ungkap sumber.
Sementara itu, salah satu warga pasar Minggu meminta agar praktik pungli terhadap truk dan gerobak sampah yang membuang sampahnya di Dipo Pasar Minggu, diberantas.
“Masa Pemprov DKI kalah sama preman yang memungut uang secara vulgar seperti itu. Ditambah lagi, truk Sudin Kebersihan pastinya gampang rusak karena harus mengangkut sampah melebihi kapasitas,” kata warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Terkait
praktik pungli di Dipo Pasar Minggu, Metro Lima berusaha mengonfimasi Kasudin
Kebersihan Jaksel, Budi Mulyanto, namun menurut stafnya sedang tidak berada di
tempat.(Wo/Gun)