Camat Jagakarsa Fadillah mendampingi Trikurniadi |
Jakarta, Metrolima.com - Banyaknya
kasus DBD ini akan bertambah jika kita tidak waspada
karena hujan tidak hujan maka jentik nyamuk cepat berkembang akan meningkat. Di
RT 011 RW 04 keluhan Lenteng Agung Kecamatan Jagakarsa, kini untuk
November 2015 ada 3 kasus dan Jagakarsa masih memuncaki kasus DBD di Jakarta
Selatan,”ujar Tri Kurniadi Walikota Jakarta Selatan saat PSN di RT 011/04
Lenteng Agung, Jumat (11/12).
Pemeriksaan jentik nyamuk di rumah warga |
Tri
Kurniadi tambahkan kita berlakukan kearifan lokal dengan denda 2 atau 3 pohon
sehingga ada rasa malu atau denda Rp 10.000,- untuk mengisi kas RT. Pada rumah
yang diperiksa Jumantik terdapat jentik nyamuk, ini akan punya rasa malu
bikin saja aturan itu. Itu namanya kearifan lokal sehingga masing-masing
rumah punya rasa untuk menjaga lingkungan sendiri. Coba itu lakukan,”tegasnya.
Pemeriksaan unggas dirumah warga |
Dengan melakukan PSN adalah cara paling penting dan efektip,
dengan 3M menguras, mengubur secara rutin dimulai dari rumah masing-masing.
Saya paling tidak suka menyemprot atau foging karena nempel semua di makanan,
pakaian serta dilantai lengket, dan sekali lagi PSN paling efektif. Fogging akan dilakukan apabila ada kasus,”ujarnya.
Kasus DBD di Jakarta Selatan untuk Januari 2015 hingga
18 Nopvember 2015 terjadi 1174 kasus, data dari Sudin Kesehatan Jakarta
Selatan. Untuk kecamatan di Jakarta Selatan tertinggi kasusnya adalah Kecamatan
Jagakarsa 176 kasus disusul Kebayoran Lama 152 kasus dan menyusul
Cilandak 144 kasus. (to/jat)