Kuburan
Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulawesi Selatan
|
Telisik, Metrolima.com - Dennis Padola begitu lincah menaiki anak
tangga di kawasan kuburan Batu Kete, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi
Selatan. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SMPN itu tengah melakoni
perannya sebagai pemandu wisata.
Ia mengaku awalnya
tak pernah berpikir menjalani kegiatan ini. Aktivitas itu muncul setelah kerap
berkumpul bersama teman di tempat itu. Dia melakukannya dengan bermodalkan alat
penerang seadanya.
"Kalau pulang
sekolah nongkrongnya di sini, yah biasa ada orang yang ingin masuk goa untuk
melihat-lihat kondisi kuburan batu yang merupakan tempat pekuburan seluruh
masyarakat adat di Kecamatan Kete Kesu. Saya biasa antar dengan modal senter
saja," ungkapnya.
Dannis, sang pemandu wisata di kuburan Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulsel |
Kuburan batu di
Gunung Kete, Kesu, dipenuhi banyak tengkorak kepala dan tulang rangka manusia.
Tulang belulang itu terletak di sejumlah titik.
Di antara sejumlah
tengkorak itu, jari Dennis menunjuk ke sebuah peti terbuat dari kayu. Tempat
itu dipenuhi tengkorak-tengkorak manusia di atas tangga menuju gunung batu
tersebut.
Dennis yang paham
tentang sejarah dalam makam itu pun langsung menjelaskan pemilik tengkorak
tersebut.
"Ada peti kayu
yang di bawah itu, namanya Erong usianya sekitar 700 tahun. Di mana merupakan
peninggalan masyarakat sekitar yang kala itu belum memeluk agama Kristen
melainkan masih berkeyakinan animisme," kata Dennis.
Kuburan Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulawesi Selatan |
Tak hanya itu, Dennis
juga mengungkapkan jasad yang berada dalam rumah batu di tangga dasar Gunung
Kete Kesu. Itu adalah kuburan anggota DPRD pertama Kabupaten Tana Toraja. Dia
juga penemu pertama kali kuburan batu di Gunung Kete Kesu.
"Yang ada patung
nenek itu adalah sosok Ne' Reba yang merupakan anggota dewan pertama di Toraja
sekaligus penemu kuburan batu ini. Mayatnya ada di dalam rumah batu tersebut
bersama Indo Toding yang merupakan Tetuah Kecamatan Kete dan ia yang punya
Kete. Itu patungnya yang tepat disamping patung Ne' Reba dan mayatnya
dimasukkan dalam rumah batu bersama," beber Dennis.
Kuburan Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulawesi Selatan |
Dari kaki Gunung Kete
Kesu hingga puncak Kuburan Batu, banyak dijumpai tengkorak manusia. Tulang
belulang itu dibiarkan dan terkumpul di pinggiran anak tangga. Hal itu lantaran
tengkorak tersebut tak memiliki peti.
"Yang tengkorak
tak ada peti, itu tidak tahu lagi siapa dia, usianya sudah sangat lama. Tapi
yang di dalam peti itu ada namanya masing-masing," ujar dia.
Untuk membersihkan
dan memperbaiki makam, dia mengungkapkan tak boleh sembarangan dilakukan. Harus
ada upacara adat yang digelar.
Kuburan Batu di Kete Kesu Toraja Utara,Sulawesi Selatan |
"Namanya Tongkon
atau Ma'nene. Upacara dilakukan jika ada keluarga orang yang telah meninggal
ingin mengganti pakaian mayat atau sekaligus membersihkan kuburan batu tempat
pengebumian mayat keluarganya tersebut," ujar Dennis.
"Jika tidak
digelar upacara Tongkon atau Ma'nene, tidak akan bisa bersihkan kuburannya atau
tengkorak mayat keluarga," tukas Dennis. (L6/Ali/Mut/jat)