Headlines News :
Home » » Pertama, 70 tahun dalam Sejarah, Presiden Hadiri Peringatan Hari Pahlawan di Surabaya

Pertama, 70 tahun dalam Sejarah, Presiden Hadiri Peringatan Hari Pahlawan di Surabaya

Presiden Joko Widodo saat menjadi Inspektur upacara HUT RI
Jakarta, Metrolima.com – Presiden Joko Widodo dipastikan menjadi inspektur upacara dalam Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di Kota Surabaya, Selasa (10/11) mendatang.



Kehadiran Presiden itu merupakan momen bersejarah, karena baru kali ini RI-1 menghadiri kegiatan tersebut di Kota Surabaya yang selama ini dikenal sebagai Kota Pahlawan.


Kepastian itu diungkap Gubernur Jatim, Soekarwo di Surabaya, Jum’at (5/11). “Kami sudah lama meminta agar Presiden untuk menghadiri Hari Pahlawan di Surabaya. Tapi baru kali ini beliau biasa. Sungguh, ini momen yang sangat luar biasa,” ujarnya.


Rencananya, upacara itu akan akan digelar di halaman Tugu Pahlawan Surabaya. Kehadiran presiden itu akan dianggap sebagai bentuk pengakuan bahwa adanya Hari Pahlawan berawal dari pertempuran 10 November di Surabaya.


Soekarwo mengatakan kehadiran presiden menunjukkan perjuangan arek-arek Surabaya pada 10 November diakui pemerintah. "Hari Pahlawan nanti ini luar biasa. Sebab, baru pertama kalinya presiden menghadiri acara peringatan hari sumpah Pemuda di Surabaya," kata Pakde Karwo.
Acara sumpah pemuda akan dimulai pukul 08.00 WIB dan diikuti tentara, santri dan masyarakat Surabaya. Puluhan komunitas dari kota besar juga dijadwalkan ikut merayakan hari pahlawan di Surabaya. Beberapa di antaranya adalah komunitas pecinta sejarah dari Bandung, Jakarta, Medan, Bali, Yogyakarta, dan beberapa kota di Jawa Timur. Mereka akan ikut merayakan pawai dalam Parade Surabaya Juang.


Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwik Widayati, mengatakan parade Surabaya Juang akan dimulai dari Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Surya.
Pawai sepanjang 3,3 kilometer ini akan dimulai dengan teaktrikal perang di Viaduk Tugu Pahlawan, Alun-Alun Contong, perang heroisme tokoh Madiun di Kawasan Siola, dan perang 10 November 1945 di depan Gedung Negara Grahadi. "Parade berakhir di Taman Surya," kata dia.


Ketua Komunitas Surabaya Juang, Herry Lentho, mengatakan teatrikal akan dibantu komunitas pecinta sejarah Roodebrug Soerabaya. Nantinya, komunitas itu akan memberikan replika plakat prasasti perang alun-alun contong.


Acara tersebut rencananya akan diikuti sekitar 5.000 peserta dari berbagai elemen, komunitas, tentara, veteran dan masyarakat Surabaya. Sebanyak 10 kendaraan tempur dari 084 Baskara Jaya akan diturunkan. Komunitas pecinta sejarah Kota Bandung rencananya membawa tank jenis dino bekas penjajah yang telah direkondisi. Selain itu, akan ada iring-iringan laskar sepeda kuno dan mobil kuno.


Satu jam sebelum acara dimulai, sejumlah akses jalan menuju Tugu Pahlawan, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan di Taman Surya akan ditutup. "Warga kota yang ingin ikut iring-iringan pawai diharapkan memakai pakaian perjuangan," kata Herry.(rol/red/uwa/jat)

Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved