Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamamelantik CPNS |
Jakarta,
Metrolima.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melantik 3.257 pegawai
honorer di lingkungan Pemprov DKI Jakarta menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Mereka akan disebar ke 38 SKPD dan menempati 31 jabatan tenaga honorer
kategori II.
Dalam
sambutannya, Ahok mengatakan sistem kepegawaian seperti ini sudah disiapkan dalam
UU Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga tenaga honorer dapat naik kelas.
Dengan begitu kesejahteraan pegawai pun meningkat.
"UU ASN
juga sebenarnya tidak baik untuk orang malas. Karena harus kita akui banyak di
antara bapak-ibu yang ada di sini masuk sebagai honorer tidak melalui tes. Sama
seperti guru bantu, hanya ingin membantu diajak masuk kerja, nah ini
diputuskan. Saya bicara ini saya ingin bapak-ibu ingat siapa bapak-ibu.
Berjuang setengah mati," tutur Ahok di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu
(11/11/2015).
Mantan Bupati
Belitung Timur itu tahu betul ada oknum PNS yang bermain dengan memperalat
honorer untuk jual-beli rusun dan kejahatan lainnya. Honorer juga kerap ditekan
dengan ancaman didepak.
"Saya
harap bapak-ibu masuk ke era ini, bapak-ibu masih CPNS. Jangankan CPNS, PNS
yang masih nilep duit, minta uang, masih kelakuannya sama pasti saya
minta diberhentikan. Kita pecat katanya kurang baik, agak kasar. Bangsa kita
ini bangsa yang paling pintar, naik harga disesuaikan," kata Ahok.
"Saya juga
belajar pintar, enggak pecat lagi, diberhentikan sebagai PNS. Sama toh, tapi
kedengarannya halus gitu ya. Terus tanpa hormat. Kalau pecat itu
kesannya kurang halus ya sudah berhentikan saja," kata dia.
Ahok ingin
setelah mendapat SK pengangkatan, para CPNS ini kembali ke SKPD masing-masing
dengan semangat bekerja lebih tinggi. "Harus berani melaporkan kepada kami
kalau atasannya masih bermain. Mumpung saya masih jadi gubernur, tidak mungkin
atasan bapak-ibu berani pecat," ujar Ahok. (L6/mut/mad/jat)