ilustrasi listrik negara |
Jakarta,
Metrolima.com - PLN kembali
menurunkan tarif listrik nonsubsidi pada Oktober 2015 ini, hal tersebut seiring
dengan menurunnya harga minyak dunia.
Data dari situs resmi PLN Jumat
(2/10/2015), menyebutkan, tarif listrik golongan rumah tangga R2 daya 3.500 VA
hingga 5.500 VA, R3 daya 6.600 VA ke atas, bisnis B2 daya 6.600 VA hingga 200
kVA, pemerintah P1 daya 6.600 VA hingga 200 kVA, dan P3 pada Oktober 2015
menjadi Rp 1.507/kWh atau turun dibandingkan September 2015 sebesar Rp
1.523/kWh.
Sementara untuk tarif listrik
golongan B3 daya di atas 200 kVA, industri I3 daya di atas 200 kVA, dan P2 daya
di atas 200 kVA yang sebelumnya pada September 2015 sebesar Rp 1.200/kWh turun
pada Oktober 2015 menjadi Rp 1.187/kWh
Adapun, tarif golongan I4 dengan
daya 30 MVA ke atas turun menjadi Rp 1.058/kWh dari dari sebelumnya sebesar Rp
1.070/kWh.
Data tersebut menyebutkan, harga
minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP), yang menjadi salah
satu acuan tarif listrik nonsubsidi pada Oktober 2015, mengalami penurunan dari
USD 51,82 per barel menjadi USD 42,81 per barel dan inflasi turun dari 0,93
persen menjadi 0,39 persen.
PLN menyebutkan, meski acuan
kurs naik dari Rp 13.374,79 per dollar AS menjadi Rp 13.781,75 per dollar AS,
namun harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) dan
Infalis mengalami penurunan.
ICP turun dari 51,82 dollar AS per barrel
menjadi 42,81 dollar per barrel dan inflasi turun dari 0,93 persen menjadi 0,39
persen.
Untuk tarif golongan subsidi R1
dengan daya 1.300 VA dan R1 2.200 VA tidak berubah yakni tetap Rp 1.352 per
kWh. Demikian pula golongan pelanggan subsidi 450 VA dan 900 VA tidak mengalami
perubahan tarif.
Pada periode dua bulan sebelumnya
yakni Agustus dan September 2015, tarif listrik nonsubsidi juga mengalami
penurunan. Sementara, selama empat bulan yakni periode April-Juli 2015
mengalami kenaikan.
Dengan skema tersebut, maka tarif
listrik mengalami fluktuasi naik atau turun yang tergantung tiga indikator
yakni ICP, kurs, dan inflasi. Selain itu, mungkin diturunkannya tarif listrik
juga karena turunya harga minyak.(smeaker/jat)