kejuaraan BMX Supercross |
Ketua Panitia BMX Supercross Toni B mengatakan peserta kejuaraan
berasal dari dalam dan luar Kota Tasikmalaya. ”Dari Banten juga ada, Cirebon
ada jadi tidak hanya dari Tasik saja,” ungkapnya kepada Radar, Minggu
(9/8/2015).
Menurutnya, dalam kejuaraan tersebut pertandingan dibagi menjadi
11 kategori berdasarkan usia. Dan yang paling favorit adalah kelas junior.
”Peserta terbanyak juga dari kelas junior, mungkin karena penikmat sepeda BMX
memang rata-rata dari kalangan anak-anak,” katanya.
Dia menjelaskan para peserta yang mengikuti dimulai dari usia 7
-31 tahun, tapi ada juga satu peserta yang berusia kisaran 35 tahun. “Ya
walaupun ada yang usianya masih muda, waktu terjatuh mereka tidak pernah
menyerah,” ungkapnya.
Dibalik kemeriahan kejuaraan tersebut, kata dia, ternyata para
panitia harus menggelar pertandingan di atas tanah yang dipinjamkan alias
numpang. ”Jadi jelas ini bukan mi¬lik sendiri, tapi tetap kita tidak
mengendurkan semangat menggelar kejuaraan, ” jelasnya.
Toni berharap pemerintah kota bisa menghibahkan tanah untuk
dijadikan lintasan balap sebagai tempat latihan.”Mungkin nanti para atlet Kota
Tasik tidak ada lagi yang di tarik ke kabupaten, mereka akan betah disini,”
paparnya.
Panitia lainnya, Dede Ocih para atlet akan
lebih bersemangat dalam mengejar prestasi jika ada fasilitasi yang memadai. ”Ya
saya harap pemerintah bisa memfasilitasi keberadaan pecinta BMX, sebab para
biker asal Kota Tasikmalaya sanngat berbakat dan patut diperhitungkan,”
pungkasnya. (Kusnadi)