Headlines News :
Home » » Penyusunan dan Pembahasan APBD DKI 2016 Terancam Mandek.

Penyusunan dan Pembahasan APBD DKI 2016 Terancam Mandek.

Menteri Dalam Negeri
Jakarta, Metrolima.com - Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2016 mengalami jalan buntu (deadlock). Tidak terjadi kesepakatan antara DPRD DKI dengan Pemprov DKI Jakarta. Akibatnya, penyusunan dan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016 terancam mandek.
Melihat kondisi ini dan tidak ingin kejadian pembahasan APBD DKI 2015 yang berujung pada konflik antara Pemprov DKI dan DPRD DKI terulang, tiga institusi pemerintahan sepakat menggelar rapat besar.

Rapat besar mengenai mekanisme dan aturan penyusunan dan pembahasan KUA-PPAS digelar hari ini Senin (10/8), pada pukul 13.00 WIB di ruang pola, Blok G, Balai Kota DKI, Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta
Direncanakan, rapat itu akan dihadiri sekitar 50 orang dari tiga institusi tersebut. Terdiri dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), DPRD DKI, serta Pemprov DKI. Dari Pemprov DKI yang akan hadir adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI. Sedangkan dari pihak DPRD DKI akan hadir Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI.

 “Hari Senin, besok kami akan gelar rapat besar, yang hadir Banggar dan saya, SKPD, TAPD, gubernur, dan Kemdagri,” kata Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI, di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (6/8).

Rapat besar itu digelar untuk membahas mekanisme dan aturan yang tidak boleh dilanggar dan mengenai yang harus dilakukan dalam pembahasan KUA-PPAS 2016. Dengan adanya rapat tersebut, diharapkan tidak ada perselisihan lagi antara Pemprov DKI dan DPRD DKI.

“Kami mau rapatkan mana yang enggak boleh dilanggar dan mekanisme yang harus dilakukan dalam pembahasan KUA-PPAS 2016. Jangan sampai adu kepala lagi. Kemdagri harus bisa jelaskan kepada kita semua,” ujarnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta
Politisi asal PDI Perjuangan ini berharap pertemuan tersebut tidak berujung pada terjadinya keributan seperti yang terjadi pada tahun lalu saat Kemdagri memanggil kedua belah pihak untuk mendamaikan hubungan yang sempat memanas akibat pembahasan APBD DKI 2015.

“Mudah-mudahan enggak (kembali bersitegang). Kita berdoa bareng-bareng. Kita mau selesaikan ini semua. Karena KUA-PPAS kemarin deadlock. Kita belum bisa menyelesaikannya,” ungkap Prasetio.

Terkait penyerapan anggaran yang masih rendah, sebesar 19,21 persen meski sudah memasuki Semester II/2015 dan belum adanya pembangunan fisik yang dikerjakan, Prasetio enggan berkomentar apa pun. Dia takut komentarnya akan disalahartikan oleh media yang berpotensi menimbulkan reaksi keras dari Gubernur DKI.

“Saya enggak mau omong. Saya enggak mau diadu lagi. Saya mau kerja. Jadi, kami minta penjelasan dari Kemdagri, dari institusi yang punya otoritas untuk menjelaskan hal itu. Sekarang pansus (panitia khusus) sudah jalan, masalah aset, reklamasi. Nanti setelah rapat hari Senin, nanti kami simpulkan. Kalau memang iya, harus kita desak (percepatan pembangunan),” jelasnya.(BS/Len/Nad/jat)

Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved