Floyd Mayweather dan Andre Berto |
Tinju Dunia, Metrolima.com - Floyd
Mayweather Jr menepis kritik yang ditujukan kepada dirinya karena
memilih Andre Berto sebagai lawan dalam pertarungannya yang ke-49 pada
12 September mendatang.
Jika mampu mengalahkan Berto dalam pertarungan di Las Vegas tersebut, Mayweather akan menyamai rekor petinju legendaris Rocky Marciano dengan tidak terkalahkan dalam 49 pertarungan sepanjang kariernya.
Namun, pilihan menghadapi Berto mendapat kritik pedas karena ia dianggap menghindari pertarungan menghadapi petinju Inggris, Amir Khan, yang dianggap lebih layak.
"Saya pilih dia (Berto) karena dia adalah petinju yang hebat," kata Mayweather. "Khan baru memenangi dua sabuk juara dunia, sementara Berto memenangi tiga sabuk juara."
Mayweather dan Berto bertemu dalam konferensi pers di Los Angeles, Kamis (6/8/2015) jelang pertarungan. Konferensi pers berjalan datar dengan Mayweather lebih mendominasi dan Berto bersikap pasif.
Berto (30-3, 23 KO) malah berterima kasih kepada Mayweather atas kesempatan yang diberikan kepadanya. Pelatihnya, Virgil Hunter, bahkan lebih banyak memuji-muji Mayweather saat berbicara di podium ketimbang mempromosikan petinjunya.
Sementara itu, Mayweather juga sibuk menanggapi apologia soal pemilihan Berto serta taktik pukul dan lari yang dilakukannya saat menghadapi Manny Pacquiao, Mei lalu. "Tugas saya hanyalah bertarung dan mencari jalan untuk mencapai kemenangan, seperti seorang pemain catur," katanya.
Mayweather juga menegaskan ini merupakan pertarungannya yang terakhir dan mengabaikan kemungkinan memecahkan rekor Rocky Marciano untuk mencatat rekor 50-0.(KMP/Chah/Jat)
Jika mampu mengalahkan Berto dalam pertarungan di Las Vegas tersebut, Mayweather akan menyamai rekor petinju legendaris Rocky Marciano dengan tidak terkalahkan dalam 49 pertarungan sepanjang kariernya.
Namun, pilihan menghadapi Berto mendapat kritik pedas karena ia dianggap menghindari pertarungan menghadapi petinju Inggris, Amir Khan, yang dianggap lebih layak.
"Saya pilih dia (Berto) karena dia adalah petinju yang hebat," kata Mayweather. "Khan baru memenangi dua sabuk juara dunia, sementara Berto memenangi tiga sabuk juara."
Mayweather dan Berto bertemu dalam konferensi pers di Los Angeles, Kamis (6/8/2015) jelang pertarungan. Konferensi pers berjalan datar dengan Mayweather lebih mendominasi dan Berto bersikap pasif.
Berto (30-3, 23 KO) malah berterima kasih kepada Mayweather atas kesempatan yang diberikan kepadanya. Pelatihnya, Virgil Hunter, bahkan lebih banyak memuji-muji Mayweather saat berbicara di podium ketimbang mempromosikan petinjunya.
Sementara itu, Mayweather juga sibuk menanggapi apologia soal pemilihan Berto serta taktik pukul dan lari yang dilakukannya saat menghadapi Manny Pacquiao, Mei lalu. "Tugas saya hanyalah bertarung dan mencari jalan untuk mencapai kemenangan, seperti seorang pemain catur," katanya.
Mayweather juga menegaskan ini merupakan pertarungannya yang terakhir dan mengabaikan kemungkinan memecahkan rekor Rocky Marciano untuk mencatat rekor 50-0.(KMP/Chah/Jat)