Gub.DKI Jakarta, Basuki Tjahaja purnama |
Jakarta, Metrolima.com - Basuki Tjahaja Purnama secara bla-kblakan
mengungkapkan masih ada pejabat yang kerap menerima setoran. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Basuki secara terbuka
menyebutkan nama para pejabat itu di sebuah forum terbuka saat pengarahan
Gubernur tentang percepatan serapan APBD 2015 di Ruang Pola, Blok G, Balai
Kota, Kamis (27/8/2015)
"Ini saya tahu nih ada wali kota suka kumpulin
duit. Mana Pak Fatahillah? Lurah camat kumpulin duit setor (ke wali kota), Pak
Fatahillah nih (suka kumpulin duit), makanya saya copot dari wali kota Jakarta
Barat. Sekarang saya jadikan Asisten (Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat). Saya
masih baik saja nih. Kalau enggak, sudah saya pecat," kata Basuki.
Namun, kata Basuki, satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) DKI yang kini masih menerima setoran adalah Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) DKI.
Menurut dia, banyak oknum PNS DKI yang menyetor
sejumlah uang demi mendapatkan sebuah jabatan.
"Pak Suradika (Kepala BKD DKI Agus Suradika)
sekarang masih main juga. Banyak yang mau dapatkan SK (surat keputusan
pengangkatan jabatan) pada kumpulin duit. Ini tuh kayak mafia," kata
Basuki.
Jika masih terima setoran, lanjut dia, aparat penegak
hukum, seperti Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Agung, akan menelusurinya.
Bahkan, Basuki menyarankan oknum pejabat yang masih
"bermain" dengan anggaran untuk mengajukan pengunduran diri serta
pensiun dini.
Sekda DKI Jakarta, Saefullah |
"Saya akan ganti dengan pegawai yang lebih muda.
Ajukan saja (pensiun dini) enggak apa-apa, pasti saya lepas. Ini penawaran yang
sangat terhormat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Basuki juga meminta Kepala
Inspektorat DKI Lasro Marbun untuk bersikap tegas.
Menurut dia, banyak oknum pejabat DKI yang sudah
ketahuan menyalahgunakan anggaran. Namun, Inspektorat DKI hanya memberi sanksi
penundaan kenaikan jabatan satu tahun, bukan langsung dipecat.
"Kalau enggak bisa tegas juga, Pak Lasro yang
saya copot," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.(Tribn/Jat)