Halal Bihalal Dinas Kebersihan DKI Jakarta |
Metrolima.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta dipastikan
mulai meremajakan armada truk pengangkut sampahnya pada bulan Oktober 2015
mendatang, dengan mendatangkan sekitar 350 armada truk baru dengan biaya APBD
2015. Direncanakan sekitar 650 kendaraan truk lagi akan diremajakan berikutnya
dengan biaya ABT sehingga diharapkan tahun 2016 semua armada Dinas Kebersihan
DKI benar-benar baru menjadi milik Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta
sehingga tidak sewa lagi dan dapat beroperasi dengan optimal.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji
mengungkapkannya disela-sela acara Halal Bihalal Idul Fitri 1436
Hijriah Karyawan Dinas tersebut di kantornya, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat
(24/7/15) baru-baru ini.
“Truk truk Sampah tersebut bervariasi kapasitasnya
antara 4 sampai 6 ton,” kata Isnawa. Turut hadir mendampingi Wakil Kepala Dinas
Ali Maulana, Kepala Seksi Penyuluhan Yogi Ikhwan serta sekitar 300 karyawan
yang bermaaf-maafan dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri tersebut.
Dalam kesempatan itu juga Kadis Kebersihan DKI
Jakarta Isnawa Adji meminta kepada seluruh karyawan Dinas Kebersihan DKI ,
Sudin-Sudin serta pekerja harian lepas (PHL) di lingkungannya agar meningkatkan
kinerjanya serta pelayanan kepada masyarakat. “Setiap keluhan masyarakat
masalah sampah dan kebersihan harus direspon. Ingat kita harus mempertahankan
Jakarta sebagai Smart City,” katanya.
Menurut Kadis Kebersihan DKI Jakarta ini, ketika
Lebaran Idul Fitri pekan lalu produksi sampah di DKI Jakarta dapat menurun
drastis hingga 2000 ton/hari.
“Ya sebab selama itu banyak warga DKI yang mudik
dan kantor-kantor juga tutup. Padahal normalnya sehari produksi sampah di DKI
Jakarta mencapai 6.700 ton per hari,” tuturnya.
“Seiring kembalinya warga DKI Jakarta dari mudik,
sekarang produksi sampah secara berangsur kembali normal. Diperkirakan saat ini
sudah mencapai 5.000 ton/hari. Tercatat karyawan Dinas Kebersihan DKI Jakarta
yang PNS ada 800 orang lebih ditambah 13.064 orang pekerja harian lepas
(PHL),”imbuhnya.
Lebih lanjut Kadis Kebersihan DKI Jakarta
menjelaskan,mengenai pengaduan masyarakat, dari data di Seksi Penyuluhan Dinas
Kebersihan DKI menyebutkan yang melalui glue mencapai 3-5 kali sehari.
Sedangkan melalui twitter dan media sosial lainnya sekitar 8 kali. Jadi sehari
antara 8 sampai 10 pengaduan masyarakat yang masuk ke Dinas Kebersihan DKI dan
langsung dilakukan tindak lanjut untuk mengatasinya.
“Alhamdulillah kami Dinas Kebersihan DKI Jakarta
dinyatakan oleh Jakarta Smart City sebagai SKPD yang mendapat peringkat pertama
paling responsif yang kedua Dinas Perhubungan, ketiga Dinas Perindustrian dan
Energi keempat Dinas Sosial dan kelima Satpol PP Ini semua dapat dipantau oleh
Bapak Ahok Gubernur DKI jakarta,”pungkas Isnawa Adji (SI/Ich/Jat)