Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama |
Nasional, Metrolima.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menjelaskan berbagai langkah reformasi struktural, termasuk di dalamnya
pengelolaan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembangunan energi bersih saat
bertemu dengan Presiden
Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Gedung Putih, Senin 26
Oktober 2015 waktu setempat.
Setelah mendengar penjelasan
tersebut, Obama memberikan apresiasi dan pujian kepada Indonesia yang berani
menempuh jalan sulit untuk melakukan reformasi struktural, yaitu dengan
menghapus subsidi BBM dan menetapkan subsidi tetap.
"Langkah Presiden Jokowi yang
berani menyelelesaikan beban subsidi BBM merupakan tindakan yang tidak semua
negara berani melakukannya," kata Obama dalam keterangan tertulis yang
diterbitkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Selasa
(27/10/2015).
Menurut Obama, langkah
pemerintah Indonesia tersebut akan berdampak positif pada perkembangan
perekonomian dan pengunaan energi Indonesia.
"Tetapi saya yakin akan
memperkuat daya saing ekonomi dan industri karena akan membangun kesadaran
efisiensi di berbagai bidang, terutama dalam penggunaan energi" tuturnya.
Obama juga memberi apresiasi atas arah pembangunan energi Indonesia yang akan
semakin memberi peran pada energi bersih dan energi terbarukan.
"Amerika Serikat ingin menjadi
mitra yang kuat dalam meningkatkan peran energi bersih. Ini sejalan dengan
komitmen Indonesia untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam pengelolaan
isu perubahan iklim", lanjutnya.
Menurut Obama, AS akan
memberikan dukungan baik berupa bantuan dana maupun teknis seperti teknologi
untuk pengembangan energi bersih.
"Kami akan menyiapkan berbagai
dukungan, baik berupa bantuan teknis, akses pada teknologi maupun bantuan dana
dalam mendorong pembangunan energi bersih", tutup Obama. (L6/pew/gdn/jat)