Salah satu titik perkampungan kumuh di Jaktim |
Jakarta, Metrolima.com - Sejumlah perwakilan dari 65 kelurahan di Jakarta Timur mengikuti
lokakarya sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (PK2P), Selasa
(29/9). Selain menyosialisasikan program penataan pemukiman yang berkelanjutan,
sosialisasi dimaksud untuk memetakan persoalan di wilayah.
Jakarta Timur dengan luas sekitar
187,75 hektare memiliki jumlah penduduk lebih dari 2,9 juta jiwa. Dari jumlah
tersebut, sekitar 11,6 persen wilayahnya terkategori pemukiman kumuh. Selain
itu, capaian akses air bersih baru mencakup 67 persen. Sedangkan akses sanitasi
layak baru meliputi 59 persen.
Penanggung Jawab P2KP Jakarta Timur,
Dewi Salamah mengatakan, P2KP merupakan program untuk menata pemukiman kumuh
melalui program pencegahan, penataan dan peningkatan kualitas hidup warga.
Diharapkan, kehadiran perwakilan kelurahan akan bisa memetakan persoalan di
wilayahnya.
"Program ini bertujuan
membangun kesadaran kritis warga untuk menjaga lingkungannya. Bersama stake
holder kelurahan, kita akan coba petakan persoalan," ujarnya.
Nantinya, sebanyak 44 Rukun Warga
(RW) di Jakarta Timur yang termasuk kategori kumuh akan fokus ditata melalui
program peningkatan kualitas pemukiman (P2KP). Selain melakukan pembangunan
kesadaran kritis warga melalui pendampingan, penataan juga akan melibatkan
pemerintah daerah untuk menyambungkan kebijakan pembangunan infrastruktur.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan
Hidup Jakarta Timur, Syofian Taher mengatakan, para lurah diharapkan dapat
memahami dengan benar bagaimana program P2KP. Sebab, program yang menyasar
pemukiman kumuh khususnya di wilayah Jakarta Timur ini bersinergi dengan
rencana pembangunan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya harap lurah paham benar
bagaimana program ini. Kita berharap, 2019 nanti wilayah Jaktim sudah terbebas
dari lingkungan kumuh dan seluruhnya teraliri air bersih," tandasnya.(bj/bud/lop/jat)