Peluncuran Satelit Lapan A2/Orari di India |
Jakarta,
Metrolima.com - Satelit Lapan A2/Orari telah diluncurkan
bersama satelit India, Astrosat. Peluncuran dilakukan dari India dan disaksikan
melalui live streaming dari kantor Lapan, Jl Pemuda, Jakarta Timur.
Satelit
mulai diluncukan pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB. Satelit Lapan A2/Orari
diluncurkan pada menit ke 1.52. Tampak dari video streaming, satelit Lapan A2/Orari
meluncur ke orbit dengan lancar.
Tepuk tangan membahana memenuhi ruangan tempat
menonton peluncuran tersebut.
Wajah cerah
para ilmuwan di India juga terlihat dari video streaming. Mereka juga bertepuk tangan
penuh semangat."Saat ini ketinggian satelit Lapan sudah 267 km. Kita
menuju 650 km," ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Kantor Lapan, Jl
Pemuda, Rawamangun, Jaktim, Senin (28/9/2015), sekitar pukul 12.00 WIB.
Perkembangan
posisi satelit dapat disaksikan dalam grafik yang diaksea dari India. Hingga
saat ini satelit Lapan A2 masih bergerak menuju orbitnya.
live streaming dari kantor Lapan, |
Dikutip dari situs
LAPAN, LAPAN-A2 merupakan satelit ekuatorial pertama Indonesia yang sepenuhnya
hasil pengembangan para peneliti dan perekayasa LAPAN. Seluruh kegiatan
perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012 di dalam
negeri. Keberhasilan pembangunan satelit tersebut membangkitkan kepercayaan
diri dan kemandirian bangsa.
Pencapaian
kemandirian penguasaan teknologi satelit mikro ini juga merupakan langkah maju
setelah sebelumnya berhasil melaksanakan program pembangunan satelit LAPAN-A1/
LAPAN-TUBSAT, hasil kerja sama dengan TU Berlin, Jerman. LAPAN-A1 telah
diluncurkan pada 2007 yang saat ini masih berada di orbit pada ketinggian 630
kilometer, namun masa operasionalnya telah berakhir pada 2013.
LAPAN-A2 akan
diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi enam derajat pada ketinggian 650
kilometer dari permukaan Bumi. Dengan orbit dekat ekuatorial, LAPAN-A2 akan
melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari dengan periode orbit 100 menit.
Dengan demikian, satelit ini dapat mendukung pemantauan wilayah nusantara dari
luar angkasa. Satelit tersebut akan bergerak di cakupan enam derajat Lintang
Selatan hingga enam derajat Lintang Utara.
Satelit
berbobot 78 kilogram dan berdimensi 500 x 470 x 380 milimeter tersebut membawa
misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio
amatir. Untuk misi pemantauan wilayah RI, satelit LAPAN-A2 membawa kamera video
analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi 3,5 meter.
Presiden Jokowi meninjau persiapan Satelit Lapan A2/Orari |
Untuk
menjalankan misi pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut,
perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, satelit dilengkapi
dengan Automatic Identification System (AIS). Teknologi ini dapat mendeteksi
ribuan kapal dengan cakupan area pengamatan mencapai ribuan kilometer.
Sementara itu, misi komunikasi amatir pada LAPAN-A2 bertujuan untuk komunikasi
pada kondisi darurat bencana dan kegiatan radio amatir dalam mendukung
kepentingan nasional.
Dalam
berkomunikasi dengan stasiun bumi, LAPAN-A2 menggunakan frekuensi UHF dan
S-Band. Untuk sistem kontrol perilaku, satelit ini juga dilengkapi dengan tiga
wheel/ fiber optic laser gyros dalam axis orthogonal, dua CCD star sensor, tiga
magnetic coils, enam panel surya tunggal untuk sensor matahari, dan 3 axis
magnetic fields sensor.
Sinyal
pertama LAPAN-A2 akan diterima oleh satelit bumi LAPAN di Rancabungur Bogor
pada 28 September 2015 pukul 13.18 WIB hingga 13.32 WIB. Data pertama yang akan
diterima oleh LAPAN-A2 yaitu Power Control Unit Telemetry. Data tersebut
terdiri dari informasi mengenai konsumsi daya listrik tiap komponen satelit,
data sensor matahari pada enam sisi satelit, temperature tiap komponen satelit,
dan timer sejak satelit mengalami separasi.
Pembangunan
LAPAN-A2 ini merupakan upaya Indonesia melalui LAPAN untuk dapat menguasai
teknologi satelit secara mandiri.Selanjutnya, LAPAN juga sedang menyiapkan
peluncuran satelit generasi berikutnya, LAPAN-A3, yang akan memiliki fitur dan
misi yang lebih baik dari LAPAN-A2.
Di masa depan, LAPAN juga sedang menyiapkan
diri untuk membangun satelit-satelit operasional melalui konsorsium nasional.(dtkn/khf/mad/nur/jat)