Modus Kiriman Paket dari Luar Negri Berisi Narkoba |
Hukrim, Metrolima.com - Waspadalah.. ada modus baru penyeludupan
Narkoba yang di lakukan oleh bandar-bandar Narkoba Internasional yang
mungkin bisa membahayakan keselamatan anda maupun keluarga anda.
Belakangan ini telah terjadi pengiriman paket dari luar negri
maupun dalam negri ke beberapa alamat yang sengaja disalahkan untuk
mengecoh
petugas yang berwajib.
Jangan sekali-sekali anda mau menerima atau menandatangani bingkisan / paket bila pengirimnya tidak di kenal, mereka lalu akan datang dengan menyamar sebagai petugas untuk mengambil kembali paket tersebut dengan alasan telah terjadi salah kirim.
Jangan sekali-sekali anda mau menerima atau menandatangani bingkisan / paket bila pengirimnya tidak di kenal, mereka lalu akan datang dengan menyamar sebagai petugas untuk mengambil kembali paket tersebut dengan alasan telah terjadi salah kirim.
Siapapun yang menandatangani tanda terima paket tersebut dapat
menjadi tersangka lingkaran pengedar narkoba. Baru - baru ini telah ditemukan
Paket Narkoba berupa 1 Kg Metaphetamin dalam tas yang dikirim ke Magelang dari
Thailand degan modus Salah Kirim seperti di atas.
Saat ini penerima yg sebenarnya tidak tau apa-apa itu sedang
dalam interogasi Polisi. Beri tahu anggota keluarga, rekan-rekan dan pembantu anda, dan
berhati - hatilah..
Sëmoga info ini bermanfaat untuk kita semua.(BIP/Fadi/Jat)
Penerima Paket yang Berisi Narkoba Bisa Terjerat Hukum
Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta masyarakat untuk lebih
berhati-hati bila menerima paket yang berasal dari orang yang tidak
dikenal dan mencurigakan. Jangan sampai ketika anda membuka paket
tersebut terdapat narkotika di dalamnya. Dengan demikian anda bisa
terjerat hukuman.
"Siapapun penerima paket yang berisi narkotika akan ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dan ada di Undang-undang No. 35 tahun 2009," kata Kepala Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto, kepada detikcom, Kamis (24\/5\/2012).
Penerima paket, kata Sumirat, diminta lebih waspada dan teliti saat paket yang tidak diketahui asal usulnya tertuju kepada si penerima. Ada baiknya, imbau Sumirat, bila paket tersebut mencurigakan ditolak oleh penerima.
"Bahkan walaupun kenal sekalipun harus dicek benar-benar ke yang bersangkutan, karena bisa saja si pengirim narkoba meminjam nama orang lain," terangnya.
"Yang pasti kalau kiriman datang dan tidak dikenal jangan pernah diterima," tegasnya.
Sumirat mencontohkan, saat perusahaan jasa pengiriman mengantarkan paket berisi kokain ke sebuah lokasi di Jakarta. Pengirim rupanya meminjam alamat untuk mengaburkan kokain seberat 50 gram tersebut. Berkat ketegasan si pemilik alamat, paket tersebut ditolak karena dia merasa tidak memiliki keluarga yang berada di Amerika.
"Akhirnya si pengirim menelepon kepada pihak pengantar paket, diketahui penerima yang bukan pemilik alamat berdiri di depan rumah yang sebelumnya didatangi kurir paket itu," ujar Sumirat.
Sumirat menambahkan, selama ini BNN telah melakukan kerjasama bersama 150an perusahaan jasa ekspedisi\/paket untuk mewaspadai peredaran narkotika dengan memanfaatkan jasa pengiriman barang.
Diakui Sumirat, pihak perusahaan pengiriman masih sulit mendeteksi narkotika yang diselundupkan melalui jalur pengiriman darat. Tidak seperti pengiriman yang menggunakan jasa penerbangan sehingga barang haram terdeteksi dengan x ray.
"Mereka tidak bisa mendeteksi x ray, karena alat pendeteksi itu terlalu mahal," ujarnya.
Sebelumnya Renny Jayusman melapor kepada Polda Metro Jaya atas paket yang ditujukan kepada anaknya, padahal kedua anaknya tidak memesan barang itu. Di Polda, aktivis Gerakan Anti Narkoba (Granat) itu menunjukkan paket yang ditujukan pada kedua anaknya, Yuka Mandiri dan Gerowong. Paket itu dikirim dalam 2 amplop putih panjang, dibungkus dalam plastik salah satu perusahaan ekspedisi, JNE.
Menurut Renny, paket itu tiba di rumahnya, Jalan Ragunan Kav Polri, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Salah satu anaknya, Gerowong, membuka paket itu.
Amplop yang ditujukan untuk Gerowong tersebut dikirim atas nama Rosmiati dengan alamat di Jalan Jati Raya Gang Ma'at 24 B, Bedeng Pasar, Cengkareng, Jakarta Barat. Sedangkan amplop untuk Yuka Mandiri, dikirim atas nama yang sama dengan alamat yang berbeda, yaitu Jalan Batu 3, Gambir, Jakarta Pusat.(DN/ahy/mei/Jat)