Agus Salim, Direktur Operasional A2C |
“Insya Allah, di awal tahun 2016, kita sudah siap untuk membangun media center independent (berdiri sendiri) yang didukung dengan sarana dan prasarana media sendiri, “ ujar Agus Salim, Direktur Operasional A2C.
Selain
mengandeng lembaga pemerintah daerah, A2C juga menfasilitasi media centernya
dengan media radio, televisi, majalah dan suratkabar. Menurut Agus Salim, Media
Center ini sebenarnya adalah program lama A2C, tapi baru bisa
direalisasikan akhir tahun nanti.
“Awalnya sekedar ocehan saja, tapi oleh Dandim
lama, Zamroni ide itu dinyatakan bagus, dan sangat didukung, “ungkapnya.
Agus berharap keberadaan Media Center ini, nantinya menjadi corong
atau frekuensi informasi kota Depok. “Para wartawan dapat mengakses
berita dari satu Media Center A2C, baik yang ada di kota Depok, maupun dari
luar kota Depok, “katanya
Keberadaan
Media Center A2C, akan memberi arti bagi lembaga pemerintah, dalam mengolah
bahan berita dan pendapat dengan nuansa media yang sesuai dengan fakta berita
di kota Depok. “Jadi kalau ada kegiatan di lembaga pemerintah kota Depok,
wartawan yang turun dari Media Center. Selain itu, wartawan lokal dan non
lokal juga dipermudah untuk mengakses beritanya. Bisa Jadi basecamp atau
rumah singgah wartawan, “ujarnya
Dalam
Media Center ini terfasilitasi juga sarana publikasi semua media massa.
“Fasilitasnya sedang dikejar pembangunannya, “papar Agus. Namun demikian, Agus
Salim menekankan bahwa tidak harus bergabung wartawan lain dengan media center
A2C. Sebab di Media Center ini terdapat pula press room dan sarana lainnya.
“Saya sudah bicara dengan semua unsur lembaga media massa, seperti PWI, Pokja,
Paguyuban Wartawan, dan lembaga pemerintah lainnya di kota Depok.
Programnya masih menunggu direalisasikan, “papar Direktur A2C ini
Sementara
itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat DPRD kota Depok, Yusuf mengatakan,
asalkan bertujuan baik, dan bisa mengkoordinir semua unsur terkait,
silahkan saja, “ujarnya. Saat ini banyak media center
di kota Depok. Jadi kalau pembentukannya hanya untuk jalan sendiri,
kenapa harus dibentuk lagi, tanyanya. Pemda sendiri sudah memiliki media center
seperti Diskominfo. “Saya berharap pembentukan media center A2C bukan untuk
menjalankan kepentingan pribadi, “ulasnya.
Hal
senada juga diungkapkan sekretaris dinas Kominfo kota Depok, Edi Juhendi,
menurut pendapat pribadinya, sah saja A2C buat media center. “Tidak ada
larangan kok, asal untuk tujuan membangun bangsa ini, bukan makar. Namun
begitu, edi menyarankan, harus ada asosiasi atau payung hukumnya, “ ungkap
Edi.
Sedangkan Nuryanto, warga kota Depok, juga berpendapat, media center
sebaiknya digunakan untuk ajang berkumpulnya kegiatan para wartawan. “Asal
tidak melanggar hukum, dan produktif, serta turut serta membangun kesejahteraan
warga kota Depok, saya setuju, “ungkapnya. (RadM)