Headlines News :
Home » » Gawat, Penyimpangan Di DBMSDA Depok Sengaja Dibiarkan?

Gawat, Penyimpangan Di DBMSDA Depok Sengaja Dibiarkan?

Gedung Kantor DBMSDA Depok                           
Depok, tabloidmetrolima.com - Segala bentuk Permainan kotor yang terindikasi sebagai penyimpangan  terhadap norma hukum dalam upaya memperkaya diri dan dilakukan secara sistemik, masiv, dan berjamaah, mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi Sampai dengan Staf bawahan di Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) dinilai oleh Walsen Nainggolan warga depok berdomisili di daerah Kelurahan Pancoran Mas, sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.

Menurut  Bang Walsen sapaan akrabnya, saya kira inilah saatnya walikota depok  dan wakilnya untuk segera  ambil sikap tegas sekaligus membuktikan janji janji saat kampanye, pada masyarakat depok bahwa mereka  tidak“terlibat”urusan seperti itu dan juga untuk membuktikan bahwa dalam  pemerintahannya saat ini tengah diupayakan agar terbebas dari  korupsi, kolusi nepotisme, dan yang paling terpenting pasangan Idris Somad Walikota dan Pradi Supriatna Wakil Walikkota tidak akan  membiarkan praktek dimaksud terus berjalan, apalagi mentolerir para pelakunya.

Oleh karena itu walikota harus segera memerintahkan, Harry Prihanto Pns Bergolongan IVB diketahui belum  terlalu lama sebagai PNS di kota Depok tetapi telah berhasil lolos dalam seleksi pemilihan Sekda Kota Depok yang diselenggarakan beberapa waktu lampau menjelang berakhirnya masa tugas walikota terdahulu.

Saat ini Harry Prihanto  pun dengan jumawa melenggang mulus jadi pejabat Sekda  dipemerintahan kota Depok menggantikan Etty Suryahati mantan sekda  saat ini menjabat sebagai kepala dinas pertanian.

Sebagai mana diketahui jabatan sekretaris daerah adalah jabatan tertinggi dalam lingkup pemerintahan daerah tingkat II (tingkat Kota atau Kabupaten) sesuai aturan yang berlaku  semestinya pangkat atau golongannya harus diatas IVB.

Bagian dari Tugas pokok dan fungsi yang melekat pada diri Harry Prihanto selaku Sekda adalah sebagai koordinator seluruh organisasi perangkat daerah. Maka, Sekda berkewajiban untuk menjalankan perintah walikota untuk bekerja keras dalam upaya menghentikan praktek kotor oknum oknum pns berperilaku tak terpuji, tak hanya di Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air tetapi juga di seluruh organisasi perangkat daerah yang ada di dalam struktur pemerintahan kota depok.

Dalam pandangan Walsen Nainggolan dan dari hasil pengamatan kumpulan wartawan yang berhimpun di Majelis Pers Depok di peroleh fakta bahwa pada tahun 2015 sebanyak lebih dari 1400 paket pekerjaan tersedia  bidang jalan lingkungan, bidang jalan jembatan, dan bidang sumber daya air. Parahnya, nyaris diseluruh bidang, rapornya merah hal ini dikarenakan para rekanan pelaksana kegiatan hasil pekerjaannya mayoritas buruk secara kwalitas.

Biang keladi yang dituding adalah konsultan perencana oleh  oknum pejabat kelihatannya sengaja dikambing hitamkan karena selalu terlambat dalam menyerahkan detail engineering design hasil pekerjaannya.demikian pula dalam menentukan pihak ketiga bidang pengawasan,pihak dinas seolah olah kesulitan dan memakan waktu berbulan bulan dalam rangka mencari perusahaan konsultannya,

Akibat dari rekayasa tersebut,sebagai dampaknya para kontraktor pelaksana diberi kalender kerja untuk melaksanakan pekerjaan  dengan waktu yang amat singkat. Situasi ini diperparah oleh kenyataan bahwa di lokasi pekerjaan jarang sekali konsultan pengawas dan tim monitoring dari dinas tampak batang hidungnya. sehingga para  kontraktor pelaksana  dengan leluasa, berani bekerja seenaknya saja tanpa mempedulikan segala aturan sebagai mana tertuang dalam rencana kerja dan syarat syarat didalam dokumen perjanjian kerja.

Apakah ini unsur  kesengajaan? Jawabnya, ya Bisa saja benar, situasi tersebut memang sengaja direkayasa dan dipola oleh oknum pns DBMSDA, ujar Walsen Nainggolan

Ketika nafsu dunia sudah merasuki para pejabat tersebut maka para pengusaha “nakal” dalam bidang barang dan jasa atau kontraktor, pasti paham benar dengan situasi itu gilanya mereka lantas atur siasat bagaimana caranya agar mereka dapat memperoleh sebanyak mungkin paket pekerjaan yang ada Taktik tebar uang pelicin pun dimainkan dan telah dimulai semenjak jauh harI sebelum paket digelar.Kecanggihan tehnologi dimanfaatkan sebagai sarana guna memudahkan mereka untuk mengetahui secara mendetail seluruh paket pekerjaan yang tersedia.

Dalam melakukan praktek kotor tersebut, besaran uang pelicin tentu berbeda tergantung jabatan. Misalnya untuk kepala dinas selaku penentu kebijakan di dinas, jumlahnya secara “etika” jelas tidak sama dengan uang yang diserahkan dan diterima oleh para kepala bidang, kepala seksi, serta staf bawahan.

“ Sekedar untuk diketahui paket yang banyak untungnya disebut paket daging dan yang untungnya tipis disebut sebagai paket tulang, “UngkapWalsen.

Masih menurut  Walsen, paket pekerjaan bidang jalan lingkungan termasuk kategori “tulang”artinya jumlah uang pelicin  untuk bidang jaling berkisar antara 5% sampai 7% dari pagu anggaran setelah potong ppn/pph.pada Bidang sumber daya air, dikarenakan paketnya  tidak sebanyak di bidang jalan lingkungan, tetapi paling banyak untungnya (kategori daging) tak heran  komitmen fee yang harus dibayar cukup fantastis, para kontraktor peminat paket pekerjaaan di bidang sumber daya air wajib setor dimuka antara 15% sampai dengan 20%  setelah potong ppn/pph.

Pada bidang jalan dan jembatan komitmen fee yang harus disetor dimuka oleh para peminat paket pekerjaan dibidang  jalan jembatan berkisar antara 10%  S/D 15 %...mencermati kondisi demikian walsen nainggolan amat berharap tim Komisi Pemberantas Korupsi datang ke kota Depok.

“Silahkan hitung sendiri berapa uang gratifikasi dari para kontraktor yang diterima para oknum Pns Di Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air. Setelah itu tangkap dan seret mereka ke meja hijau, jatuhkan hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya, “ Pungkas Walsen.

Sementara itu, Manto Jorghi Kepala Dinas DBMSDA, Hardiman Kepala Bidang Jalan Jembatan, Refliyanto Kepala Bidang SDA, dan Agus Sofan Kepala Bidang Jalan Lingkungan, saat didatangi wartawan untuk dikonfirmasi, semuanya dengan kompak melakukan aksi ngumpet tak ubahnya seperti  main petak umpet. (Herdian).  `

Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved