![]() |
|
Gajah Sumatra bernama
Yani, sakit dan akhirnya mati
|
Bandung, tabloidmetrolima.com - Pengelolaan Kebun
Binatang Bandung jadi sorotan publik di internet. Sejak 17 April 2016, hadir
petisi di Change.org, yang mendesak perbaikan pengelolaan Kebun Binatang
Bandung. Petisi itu digagas oleh akun gerakan SAVE Bandung ZOO.
Kamis (12/5/2016), tercatat lebih
dari 9.500 netizen telah memberikan dukungan terhadap petisi berjudul
"Selamatkan Kebun Binatang Bandung!" itu.
"Kebun Binatang Bandung tidak
mampu menyediakan sarana dan prasarana yang baik bagi hewan maupun bagi
pengunjung. Beberapa binatang terlihat tidak terurus dan kurus, kandang-kandang
kotor, berkarat, dan bolong atapnya," demikian deskripsi kondisi Kebun
Binatang Bandung, yang termuat dalam petisi.
Masalah lain yang turut disorot
adalah perkara sampah, ketiadaan sarana pendukung bagi kaum difabel, dan aturan
pemberian makan kepada hewan.
Save Bandung Zoo pun mendesak Wali
Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) untuk bergerak aktif melakukan upaya
perbaikan. "Kelayakan Kebun Binatang Bandung bukanlah tanggung jawab satu
pihak saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat juga," kata mereka.
Emil akhirnya melirik perkara ini,
dan bersepakat dengan isi petisi. "Menurut saya, pengelolaan Kebun
Binatang Kota Bandung jelek," kata Emil, dikutip Kompas.com,
Selasa (10/5). Ia berjanji akan segera menyampaikan petisi itu ke pengelola
kebun binatang.
Tokoh berusia 44 tahun juga
mendatangi langsung Kebun Binatang Bandung, Rabu (11/5). Kunjungan itu
dipublikasikan lewat akun Instagram @ridwankamil.
![]() |
| Kebun Binatang Bandung |
Dalam kunjungannya, Emil melihat
langsung kondisi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrae) bernama, Yani (37),
yang tengah sakit. Menurut Emil Yani telah ditelantarkan, pasalnya Kebun
Binatang Bandung tidak menyediakan pendampingan dari dokter hewan.
Namun kabar duka datang lebih cepat.
Sekitar lima jam setelah posting pertama itu, Emil membagikan berita
kematian Yani. "Barusan kabar masuk. Gajah yang tadi pagi ditengok yang
bernama Yani ini mati jam 18-an," tulis Emil.
Ia pun tampak geram dengan kematian
itu. "Karena ini bonbin milik pribadi, saya akan pelajari dan cari upaya
hukum. Sementara itu, ayo lawan dengan #BoikotBonbinBDG," tulis Emil dalam
posting-nya.
Kiriman Emil itu disambut riuh,
lebih dari 2.700 komentar tercatat meresponsnya, Kamis (11/5). Rerata komentar
mendukung ide #BoikotBonbinBDG dari Emil. Hal serupa juga terjadi di linimasa
Twitter, sejumlah tweeps mulai menyuarakan tagar #BoikotBonbinBd. (Sunanto)

