Headlines News :
Home » , » Waspada Virus-virus LGBT Merambah Pontianak

Waspada Virus-virus LGBT Merambah Pontianak

Logo                          
Pontianak, tabloidmetrolima.com - Persoalan penyimpangan seksual telah berkembang di masyarakat kembali merebak baru-baru ini. Misalnya seperti kasus presenter Indra Bekti dan artis Saipul Jamil yang diduga melakukan pelecehan seksual sesama jenis.


Bukan hanya di Jakarta, LGBT juga ada di beberapa daerah, seperti di Kota Pontianak. RK warga Pontianak Utara yang mengaku pernah menjalin hubungan cinta sejenis. RK menuturkan, awal mula bisa terjerumus kedalam cinta terlarangnya itu. bermula  RK dan DD berkenalan melalui jejaring sosial, hingga mereka membuat janji untuk bertemu. Dari beberapa kali pertemuan merekapun saling jatuh cinta dan berpacaran.

Pada awalnya RK tak menyangka sama sekali, bahwa kekasih yang dia cintai juga seorang wanita, karena dari segi penampilan fisik DD seperti layaknya laki-laki pada umumnya. Setelah dua bulan berpacaran RK baru mengetahui bahwa kekasih yang di cintainya itu juga seorang wanita. Hal tersebut diketahuinya melalui teman dekat DD yang juga seorang lesbian.

RK mengatakan awal kali mengetahui hal tersebut memang terkejut dan meminta agar hubungan mereka di akhiri. Tetapi RK tetap menjalin cinta terlarangnya itu, karena DD selalu mengancam akan bunuh diri apabila diputus cintanya oleh RK. RK mengatakan, hubungan mereka bisa putus karena ibu RK pernah memergoki mereka sedang bercumbu di rumahnya saat berada di dalam kamar.

DD pun langsung di usir ibu RK, dan semenjak kejadian itulah lanjut RK, DD tidak pernah berani untuk mendekati RK lagi. RK mengatakan Kalau di ingat-ingat lagi, saya malu kepada diri saya sendiri dan kepada ibu saya, karena sesungguhnya saya wanita sejati dan seperti wanita kebanyakan pada umumnya. yang ingin merasakan dan mendapatkan cinta dari laki-laki tutup RK.

Mendengar hal tersebut, Lurah Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, Hendra Feilani, S.Sos angkat bicara. Hendra Feilani mengatakan seseorang yang memiliki penyimpangan seksual seperti LGBT tidak perlu dimusuhi, kemungkinan besar mereka (LGBT) hanya korban lingkungan dan keadaan. Peran pemerintah dan lembaga-lembaga yang ada sangatlah di perlukan, dengan melakukan sosialisasi lebih mendalam terhadap pelaku atau korban LGBT agar tidak semakin banyak yang menjadi korban lingkungan atau keadaan tersebut.

Karena lanjut hendra, LGBT ini seperti sebuah penyakit atau virus yang belum di temukan obatnya. Menurut hendra feilani ini tugas kita bersama, Seperti peran pemerintah dari kecamatan, kelurahan, rt rw, orang tua, atau organisasi kepemudaan dan yang paling penting selalu diberi pemahaman tetang agama pungkasnya.


Dr. Feery Safariadi
Di tempat lain Metro Lima juga mewawancarai Dr. Feery Safariadi. Pria yang biasa di sapa pak Feery ini sangat jelas menolak adanya kegiatan seperti LGBT di kalangan masyarakat. Menurut Dr. Feery Safariadi secara pribadi, Tuhan tidak mengkodratkan manusia untuk menjadi seperti  itu dan LGBT bukan kodrat tetapi akibat dari perbuatan diri sendiri dan akibat pengaruh lingkungan sekitar, Namun kita juga harus bijak menghadapi situasi seperti ini, karena gelombang upaya untuk mengubah anggapan masyarakat terhadap LGBT ini begitu kuat dan pengaruhnya sangat besar.

Dr. Feery Safariadi mengatakan Sampai sekarang saya sendiri belum mengerti apa yang mendasari sebagian orang begitu semangatnya meminta pemerintah agar kegiatan seperti LGBT ini di legalkan atau di samaratakan dengan alasan demi tegaknya Hak Asasi Manusia (HAM) LGBT. Namun kita harus berpikir kembali, bagaimana dengan Hak Asasi Manusia (HAM) masyarakat yang bukan LGBT. Namun masyarakat yang bukan LGBT juga tidak perlu membenci atau membuli mereka (LGBT).

Lanjut Dr. Feery Safariadi, Menurut saya pola berpikir mereka para LGBT ini harus di ubah dan langkah yang paling tepat dengan merangkul mereka, agar mereka mau di rehabilitasi dan konseling psikologi. kita bimbing para LGBT ini kejalan yang benar dan kembalikan ke kodrat mereka masing-masing, karena Tuhan menciptakan manusia sudah sempurna.

“Kita ambil contoh misalkan ada seorang anak yang terlahir cacat fisiknya, apabila kita kembali berfikir kebelakang pasti  kemungkinan ada kesalahan orang tua, mungkin pada saat hamil sang ibu minum obat atau jamu yang dapat merusak perkembangan janin. berarti itu bukan takdir Tuhan, tetapi karena kesalahan manusia itu sendiri, “ paparnya.

Saya melihat Banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa menjadi LGBT, salah satunya kemungkinan salah didik atau akibat peristiwa traumatik yang mendalam  atau lingkungan dan bisa jadi karena faktor lainnya, LGBT ini bukan sakit jiwa, tetapi masalah kejiwaan. Jadi pesan saya untuk para LGBT, agar mau terbuka, jangan malu untuk melakukan rehabilitasi mental dan konseling psikologi demi mengembalikan jati diri mereka yang sesungguhnya, pungkas Dr. Feery Safariadi. AnFi
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved