Abubakar tinjau proyek
Penghijauan DAS Citarum
|
Rakor Penanganan dan Penghijauan DAS Citarum |
Kab.Bandung Barat, Metrolima.com – Sebagai unit pelaksana teknis
Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(BPDAS) Bogor, memprioritaskan kegiatan penghijauan daerah aliran sungai (DAS),
khususnya di wilayah sungai Citarum, Ciliwung dan Cisadane. Ini dilakukan untuk
mengantisipasi ancaman banjir di daerah tersebut.
Demikian
dikatakan Cecep Firman selaku koordinator Kabupaten Bandung Barat kepada
Metrolima.com.
Pembuatan Agroforestry
|
Pembuatan Gully Plug |
Cecep
menambahkan, pada tahun 2015, penanganan difokuskan pada bagian hulu DAS,
yang secara administrasi terletak di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat dan Kabupaten Bogor, melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
dengan tujuan untuk memulihkan kesehatan DAS dan mengurangi lahan kritis.
Pembangunan DAM |
Pembuatan sumur resapan Air |
Pembangunan Dam penahan aliran air |
“Untuk
mencapai tujuan tersebut, berdasarkan arahan RHL ditargetkan upaya
kegiatan diantaranya Agroforestri DAS Citarum luas 84,173,80 Ha, DAS
Ciliwung 994, 10Ha serta DAS Cisadane 2,019Ha. Dam pengendali untuk DAS Citarum
400 unit, DAS Ciliwung 40 dan DAS Cisadane 905unit. Dam penahan Das
Citarum 14,239, Das Ciliwung 258 untuk DAS Cisadane 3,645. Gully
Plug DAS Citarum 21,189 unit, Das Ciliwung 150, DAS Cisadane13,732 untuk sumur
resapan DAS Citarum85,648, DAS Ciliwung 87,662 DAS Cisadane 282,860.
Kegiatan tersebut ditargetkan 5 tahun (2015-2019),” kata Cecep
Khusus
DAS Citarum pada tahun 2015, tambah Cecep, kegiatan dilaksanakan di
Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, dengan berbagai jenis kegiatan
yang telah dilaksanakan, antaralain Agroforestri luas 5.500 Ha, Dam
pengendali 2 unit. Dam penahan 150 unit. Gully Plug 400 unit. Sumur Resapan
2100 unit. Kegiatan tersebut melibatkan kelompok masyarakat, Pemda Propinsi
maupun Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat Desa, serta tim ahli dari
Universitas Gunadarma dan IPB. Selain itu, kegiatan ini telah disosialisasikan
di Tingkat Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan bahkan Desa. (Zam’s)