Headlines News :
Home » » Akhir Perjuangan Penghuni Kompleks Zeni Mampang dari Penggusuran

Akhir Perjuangan Penghuni Kompleks Zeni Mampang dari Penggusuran

Pagar betis dibuat warga menahan petugas masuk
Jakarta, tabloidmetrolima.com - Setelah negosiasi alot sekian lama, niat itu terlaksana juga pada Minggu (17/1). Airmata dan amarah bercampur aduk di kompleks Zeni TNI AD Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.



Ratusan personel Kodam Jaya melakukan pengosongan paksa rumah di kompleks itu. Tentu saja aksi perlawanan dilakukan warga, tetapi bisa dipatahkan. Tak mudah memang meminta mereka angkat kaki dari tempat itu.

Warga kompleks menyatakan rumah ditempati selama puluhan tahun merupakan milik pribadi, dan bukan rumah dinas. Tanah di kompleks Zeni itu dibeli dari hasil patungan.

"Rumah-rumah itu merupakan hasil jerih payah ayah-ayah mereka (pahlawan) yang telah meninggal," kata perwakilan keluarga dari kompleks Zeni, Santo, beberapa waktu lalu.

Rumah sempat disengketakan berada di RT 1 sampai 4 di RW III. Jumlahnya ada 70 rumah dihuni 117 warga. Kodam Jaya telah lama berencana mengosongkan rumah-rumah itu. Lalu lebih dari 200 warga yang mendiami akan dipindah ke perumahan Yayasan Benteng di Cilodong, Jawa Barat.

Pengosongan dan pemindahan itu didasarkan pada status tanah sudah beralih antara Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) dan PT Continental. Kompleks Perumahan Zeni didiami oleh para purnawirawan Korps Zeni TNI-AD beserta warakawuri.

Santo menyatakan, selama ini tidak ada solusi dari pihak Kodam Jaya terkait rencana penggusuran tersebut.

"Masalah kompensasi hanya akal-akalan saja dari mereka. Semua usaha sudah kami lakukan," ucap Santo.

Sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan, warga kompleks Zeni itu membongkar pusara keluarga mereka di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Menurut Santo, makam keluarga dibongkar merupakan pahlawan-pahlawan dari berbagai perang mempertahankan Indonesia.

"Ada veteran gerilya 45, veteran seroja (Timor Timur), veteran Perang 10 November," lanjut Santo.

Menurut Santo, makam-makam pahlawan dibongkar antara lain Letda Dardji, Peltu Harsoni, Kapten Soenarto, Kapten Wagimin, dan Lettu Tukul Prayitno.

Salah satu korban pengosongan, Mayjen Purnawirawan Shamsudin sempat meminta pembongkaran dihentikan sementara, sembari menunggu Mayor Dazril Zanuar berkomunikasi dengan Kodam Jaya.

"Tekad dari keluarga yang punya bintang gerilya siap untuk dibongkar. Kami kasih toleransi karena Askop Garnisun mau kemari. Kita harapkan itu berhenti dulu. Ini siap untuk dibongkar. Saya pernah TNI, saya pernah operasi di mana-mana, senjata kami arahkan ke lawan," kata Shamsudin.

Menurut Shamsudin, bangunan akan digusur Kodam Jaya merupakan hasil keringat yang mereka beli sendiri. Mereka tengah mengurusnya di pengadilan terkait sengketa ini.

"Kami minta Askop Kodam tolong hentikan ini. Ini kalau luar negeri tahu kita malu besar sebagai bangsa. Bukan hanya TNI yang malu," tuturnya.

Shamsudin geram karena sejauh ini warga menolak digusur sering diancam. Mereka juga putus asa karena jalur dialog sudah dicoba berulang kali, tapi gagal. Shamsudin juga mengaku tanah mereka sudah diakui Presiden Joko Widodo.

"Jokowi sudah kita SMS. Jokowi pernah pada bulan puasa yang lalu bertemu kami. Jokowi sudah berjanji dan mengakui bahwa ini tanah kami. Komisi I DPR pertengahan Januari besok akan membentuk tim terdiri dari Menkeu, Badan Pertahanan, TNI AD, dan keluarga korban," lanjut Shamsudin.

Warga memindahkan barang-barangnya
Meski demikian, upaya mereka tak membuahkan hasil. Penggusuran tetap berjalan. Akibat penggusuran ini, akses Jalan Mampang Prapatan menuju arah Buncit sempat ditutup.

Sejak dini hari, warga berusaha membuat pagar betis supaya personel TNI dari Kodam Jaya tak bisa masuk. Namun menjelang pagi hari pertahanan yang dibuat warga dari alat seadanya seperti bangku dan bambu akhirnya ditembus aparat.

Tepat pukul 06.00 WIB, ratusan anggota TNI Kodam Jaya dibantu Satpol PP dan sejumlah polisi, dengan mengenakan tameng anti huru-hara merangsek masuk ke kompleks Zeni. Desakan dilakukan personel TNI itu terbukti ampuh. Pertahanan warga ambrol. Meski sejak malam hingga dini hari warga mengunci akses masuk, tapi nyatanya aparat berhasil merangsek masuk. Sempat ada perlawanan dari warga, tetapi akhirnya menyerah karena kalah jumlah.
Warga takluk usai ratusan personel baret hijau masuk area perumahan. Mereka hanya bisa melongo saat aparat mengosongkan perabotan dari setiap rumah.
Puluhan truk besar disiapkan Kodam Jaya buat mengangkut barang-barang warga akan direlokasi ke Cilodong, Depok, Jawa Barat. Bahkan, ada satu alat berat dikerahkan buat membongkar paksa bangunan. Warga pun tak bisa berbuat banyak dan pasrah barang-barangnya diangkut ke dalam truk. (mrdk/ary/ran/mam/dhw/jat)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved