Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Timur |
Jakarta, Metrolima.com - Petugas
Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) diminta untuk bekerja lebih keras
mengantisipasi banjir di permukiman warga Jakarta Timur. Karena hingga saat
ini, diperkirakan masih ada 18 titik rawan banjir.
"Saya
berharap PPSU sudah maksimal dalam mengantisipasi banjir dengan mengeruk
saluran air yang menjadi titik rawan banjir," ujar Bambang Musyawardana,
Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (11/11).
Menurut Bambang, memang wilayah yang dipimpinnya saat ini sudah mengalami pengurangan signifikan untuk titik rawan banjir. Dari yang semula 40 titik, saat ini diperkirakan hanya tinggal 18 titik.
"Kalau
titik rawan banjir hilang sama sekali, saya lihat untuk saat ini belum. Cara
mengatasi air atau banjir itu harus sistematis dan terintegrasi. Kalau hilir
dikeruk tapi hulunya tidak, ya tetap banjir," tuturnya.
Beberapa titik
di Jakarta Timur yang masih menjadi kawasan rawan banjir antara lain Kampung
Pulo, Rawa Terate, Cakung Barat, Kampung Rambutan, Kampung Dukuh dan Cipinang
Melayu
"Untuk
Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, jika hujan deras terjadi pada
Desember maka banjir masih akan menggenang di wilayah tersebut. Sebab
pemasangan sheetpile dan tanggul belum selesai. Kalau Cipinang Melayu daerah
cekungan dan di bantaran Kali Sunter," tandasnya. (bj/nur/rio/jat)