SDN Cibeureum Desa Babakankaret Cianjur |
Cianjur, Metrolima.com - Melalui
anggaran belanja pemerintah Kab.Cianjur mengalokasikan dana sebesar Rp.7.681.500.000,- untuk memenuhi kebutuhan
mebeler 225 sekolah dasar yang tersebar di 32 kecamatan. Dana yang diterima
setiap SD sebesar Rp.34.140.000 untuk kebutuhan 2 ruang kelas dengan jumlah
meja kursi dalam kelasnya sebanyak 20 meja dan 40 kursi. Jadi untuk 2 kelas
dibutuhkan 40 meja dan 80 kursi.
Dengan
dana yang di terima diharapkan sekolah dapat membeli meja kursi yang
berkualitas. Ketika tim investigasi Metro Lima News menyambangi salah satu SD Di
wilayah Cianjur kota, SD Cibeureum yang dipimpin Kepala Sekolah Ibu Deuis. Ketika
ditanya terkait proyek mebeler dari APBD II Tahun anggaran 2015, Ibu Deuis mengakui
telah menerima bantuan dana untuk mebeler Rp.34.140.000 dipotong pajak sebesar
11,5 %. “Kami hanya menerima sekitar 30 puluh jutaan,” kata Deuis
Namun,
saat melihat meja dan kursi yang dibeli terkesan kualitasnya kurang bagus. Karena
dibuat dari bahan kayu lokal seperti kayu tangkil, albasiah dan kayu-kayu lokal
yang tidak berkualitas. Padahal dana yang diterima sangat mencukupi untuk
membeli barang mebeler yang bagus.
Menurut
Ibu Deuis, Kepsek SD Ciberem, kalau untuk dana dari APBD, pihaknya tidak
mungkin menerima secara utuh. “Kami hannya menerima uang tunai ketika pertemuan
yang diadakan oleh dinas pendidikan Cianjur yang bertempat di SMPN Warung
Kondang sebesar Rp. 21.000.000. Padahal dana yang ada dalam Berita acara
penerimaan sebesar Rp. 34.140.000.
Lebih
jauh Ibu Deuis menerangkan, dari dana Rp.21.000.000 Dibelanjakan kepada
kebutuhan meja, kursi untuk dua ruang kelas sebesar Rp.13.500.000,- Melalui
kordinator pengadaan barang salah seorang kepala sekolah di kecamatan Warung
Kondang yang berkerja sama dengan PD. Mulya Karya Furnitur di kecamatan Cilaku
Cianjur. “Sisanya saya gunakan untuk kebutuhan yang lainnya,” katanya. Namun
sayang dia tak menjelaskan sisanya di belanjakan secara rinci untuk apa.
Kepsek SD Cibeureum Diduga Bikin SPJ
Fiktif
Ketika
dipertanyakan mengenai SPJ Penggunaan uang yang menjelaskan bahwa dana Rp.34.140.000 terserap habis. Dia menjawab, silahkan saja tanya kepada SD yang
lainnya. Karena untuk kecamatan kota ada 10 SD yang menerima bantuan mebeler.
“Mereka juga sama dengan saya,” kata Ibu
Deuis. Jangan saya yang dijadikan sumber berita dalam persoalan ini,” tukasnya
kesal.
Ternyata
hal yang sama juga terjadi pada SD lainnya, yang menerima program bantuan
mebeler yang tersebar di 32 Kecamatan. Mereka mengalami pemotongan dana oleh
pihak dinas pendidikan Cianjur.
Namun,
hal itu dibantah Hendar Kasi Sarpras TK-SD dan PPTK Dinas Pendidikan Cianjur. Pihak
dinas, katanya, tidak pernah memotong dana bantuan tersebut adapun dana yang diambil
hanya untuk pembayaran pajak sebesar 11,5% dari dana Rp. 34.140.000 yang diterima oleh pihak sekolah. Kalau ada kepala sekolah yang mengatakan hanya
menerima Rp. 21.000.000 Itu tidak benar. Karena ketika diserahkan secara tunai di
SMP N Warung Kondang Rp. 34.140.000 sesuai dengan petunjuk teknis dan berita
acara yang ditanda tangani oleh para kepala sekolah penerima.
Jelas
dengan dana tersebut kepala sekolah harus membelanjakan untuk kebutuhan kursi
dan meja dengan kapasitas 2 ruang kelas dengan kualitas barang yang bagus
sesuai dengan SPJ Yang dilaporkan oleh para kepala sekolah. Saling tuding
antara dinas melalui bidang TK-SD Dan kepala sekolah sangat mencoreng citra Dinas
Pendidikan Kabupaten Cianjur. (ags)