Antasari Azhar |
Hukrim, Metrolima.com - Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar,
mengaku khawatir akan "dihabisi" kembali oleh orang-orang yang tak
senang dengan dirinya pasca dia mendapat asimilasi bekerja di kantor Notaris.
"Hari ini semua media menulis
tentang saya, semua memuat. Saya khawatir mereka (orang yang dianggapnya
membencinya) akan ketakutan, lalu berpikir untuk kembali menghabisi saya,"
ujar Antasari Azhar, Rabu (10/9/2015).
Apalagi, kata Antasari, banyak yang
memiliki kepentingan menjelang 2019. "Ini tidak hanya membahayakan saya
dan keluarga, tetapi juga dia (Muhamad Handoko Halim), karena diekspos
terus-terusan," ujar Antasari.
Antasari mengatakan, asimilasi
banyak dilakukan masyarakat dari orang yang dianggap terkenal hingga masyarakat
umum. "Di depan Lapas dewasa tuh banyak yang asimilasi ada yang jadi
tukang cuci mobil, service mobil, zaman dulu bahkan asimilasi di 2000-an tidak
mesti kembali ke Lapas," ujarnya.
Antasari mengaku bekerja di kantor
Notaris itu setelah mengenal Handoko yang kerap mengunjunginya. Sedangkan upah
yang didapat Rp3.000.000 per bulan langsung diserahkan ke negara melalui Lapas
Dewasa Tangerang sebagai PNBP.
"Jadi jangan dipikir enak, saya
ini khawatir," terangnya yang sedang membawa kwitansi setoran PNBP
tersebut.
Asimilasi adalah hak bagi semua
warga binaan yang telah menjalani setengah dari masa hukuman. "Latihan
kerja lah ini sebelun bebas. Jadi biar enggak ngeblank," kata Antasari.
Sedangkan Handoko mengaku tak pernah
terpikir akhirnya dikaitkan pada Antasari. "Saya menolak diambil gambar,
silakan Pak Antasari saja. Saya bukan menyesal, tapi saya tak tahu akan seperti
ini dikejar-kejar wartawan," katanya.(OZ/Kosin/Denny/Sus/Jat)