Headlines News :
Home » , , » Kadisdik Depok Berkelit Soal Dugaan Korupsi Seragam SD

Kadisdik Depok Berkelit Soal Dugaan Korupsi Seragam SD

Illustrasi Seragam Sekolah Dasar
Depok, Metrolima.com - Menanggapi dana bantuan sosial 2014 untuk pengadaan seragam dan sepatu bagi seluruh siswa SD di Depok senilai Rp 15,8 miliar, yang saat ini tengah didalami Polda Metro Jaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila menjelaskan bahwa dana bantuan sosial berupa hibah dari Pemprov Jabar itu adalah dana yang didapat dan diajukan DPRD Depok, Herry memastikan bahwa dana itu bukan diajukan pihaknya

"Program bansos seragam  dan sepatu bagi siswa SD tersebut adalah dana aspirasi yang diajukan oleh dewan. Jadi bukan danan bantuan sosial saja. Itu dana bantuan sosial dari aspirasi dewan," kata Herry.
Karenanya kata dia, penggunaan dan pembelanjaan dana bansos yang didapat dari Pemprov Jabar itu, melibatkan anggota dewan terkait.

"Coba dicek saja ke Sekertariat Dewan. Dana progran itu diajukan oleh dewan. Pemerintah, tidak pernah mengajukan program tersebut," katanya.

Menurut Herry, hal itu bisa dibuktikan dari notulensi program tersebut, yang ada di Sekretariat DPRD Kota Depok. Karena penggunaan dananya melibatkan anggota dewan termasuk pengawasannya, Herry mengaku sejak awal Disdik tidak bisa memastikan pendistribusian sepatu dan seragam tersebut ada di setiap SD, karena penentuan dimana didistribusikan juga harus keinginan anggota dewan.

Yang pasti kata dia, sesuai prosedur program ini sama sekali tidak dipaksakan. "Saat akan pendistribusian, barang yang ada sudah cukup. Selanjutnya semua terserah yang mengajukan," katanya.

Seperti diketahui, dana Bansos 2014 untuk anggaran seragam sekolah dan sepatu yang diberikan oleh Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ke Pemerintah Kota Depok senilai Rp 15,8 miliar diduga disalahgunakan atau dikorupsi.

Dugaan itu kini tengah didalami Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Dari hasil penyelidikan diketahui seragam  dan sepatu siswa SD yang rencananya diberikan kepada 126.224 siswa SD dari 274 SD negeri yang ada di Kota Depok, masih ada ribuan siswa yang belum menerimanya.

Kerugian dari proyek itu diperkirakan mencapai Rp 10,8 miliar

Kepala Subdirektorat V Bidang Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Adjie Indra Dwiatma, menjelaskan pihaknya menemukan ribuan pasang sepatu dan seragamyang tidak sampai ke siswa SD penerima bantuan dari dana hibah tersebut.

"Kami sudah periksa saksi dari 45 SD di Kota Depok. Hasilnya ditemukan sekitar 5.014seragam dan 9.693 pasang sepatu tidak pernah sampai ke tangan siswa penerima. Kami juga lakukan penelusuran ke pabrik pembuat seragamdan sepatu yang berlokasi di Kota Bandung," ujar Adjie, Selasa (30/6) lalu.

Dari pabrik seragamdan sepatu itu, ditemukan selisih perbedaan nilai antara rancangan alokasi dan realisasi yang cukup besar. Juga ditemukan sejumlah barang yang tidak sesuai dengan ketentuan.

"Dalam waktu dekat, pemeriksaan akan mengarah pada tersangka dan inisiator," kata Adjie.
Menurutnya pengadaanseragamdan sepatu siswa SD di Depok ini dinilai terlalu dipaksakan oleh pihak dinas pendidikan. Pasalnya, pengadaan tersebut tidak layak dilakukan.

"Korupsi yang dilakukan diduga berjamaah. Mulai dari kepala dinas pendidikan ke atas," katanya.(WK/Pra)




Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved