Headlines News :
Home » » Fraksi DPRD Depok Sepakat Kritisi SILPA Yang Mencengangkan

Fraksi DPRD Depok Sepakat Kritisi SILPA Yang Mencengangkan

Depok, Metrolima.com – Pandangan umum fraksi-fraksi DPRD sama menyuarakan kritik terhadap laporan pelaksanaan Anggaran Penerimaan & Belanja Daerah (APBD) 2014 oleh Walikota Nur Mahmudi Ismail. Mereka seperti koor terperangah dengan sisa lebih perhitungan anggaran alias SILPA, yang mencapai Rp 756 milyar atau melebihi pendapatan asli daerah (PAD) yang hanya Rp 659 milyar.

Ketua DPRD, Hendrik T Allo, mengisyaratkan kinerja buruk ketika SILPA itu tersedia lantaran ketidaksanggupan dinas terkait merealisasikan program yang telah direncanakan dan diminta persetujuan kepada legislatif. “Kami akan pertanyakan ini dalam laporan pertanggungan jawaban walikota dalam rapat paripurna berikutnya,” ujarnya seusai rapat di kantornya, baru-baru ini.

Bagi Fraksi PDIP,  Pemkot dengan Silpa itu menandai capaian penyerapan tidak maksimal sebagai bentuk kelemahan kinerja unit kerja Pemkot berupa organisasi perangkat daerah (OPD). “Ke depan harus ditingkatkan capaian kinerja OPD melalui pengawasanpada perencanaan secara maksimal, alokasi anggaran sesuai dengan manajemen waktu lebih baik sehingga target tercapai,” kata Hermanto, Ketua Fraksi.

Fraksi Gerindra justru mempertanyakan mengapa SILPA selalu terjadi setiap tahun dengan alasan sama berupa kegagalan proses lelang, terjadinya penumpukan pekerjaan pada triwulan terakhir sehingga banyak kegiatan fisik kesulitan dilaksanakan. “Pemkot Depok sepertinya tidak mau belajar dari pengalaman dalam memperbaiki kinerja. Ada apa ini sebenarnya?”

SILPA itu, bagi Golkar, merupakan bentuk kelalaian yang terus berulang setiap tahun kendati diketahui bahwa hal itu sebuah kegagalan  dalam perencanaan dan waktu. “Padahal SILPA itu bagian dari uang rakyat dalam PAD, yang berdampak merugikan rakyat lantaran tidak terealisasinya program pembangunan terutama terkait proyek infrastruktur.”

Koor serupa dikumandangkan Fraksi Demokrat, PPP, PAN, Restorasi Nurani Bangsa (RNB) dan PKS. Mereka sepakat mengapresiasi raihan Plakat WTP dari BPK Jawa Barat. Dimana capaian secara umum dalam realisasi pendapatan mencapai Rp 2,207trilyun atau 99,04% meski dari sisi PAD, pos penerimaan pajak daerah masih belum mencapai target (97,82%) sedangkan dari retribusi daerah overtarget sampai 114,83%. Artinya, target PAD masih bisa ditingkatkan melalui perbaikan database potensi wajib pajak/retribusi, sistem pajak/retribusi online, dan perbaikan layanan perijinan terpadu yang mengutamakan kemudahan, kejelasan dan kepastian bagi wajib pajak/retribusi.

“Hal itu juga terkait rendahnya serapan anggaran belanja terutama belanja modal yang hanya terealisir 62,34% dari alokasi Rp 2,669trilyun berdampak meningkatkan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) 2014 menjadi Rp 756milyar, yang lebih besar dari total realisasi PAD 2014 sebesar Rp 659milyar,” kata Zeni Faizah, politisi PKS. (irsan) 
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved