![]() |
Photo CCTV PCG saat penculikan Cyntia |
Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Faroq mengatakan, pihaknya menduga penculikan tersebut terkait dengan penjualan organ tubuh manusia. Kata dia, ada kemungkinan organ bocah berusia enam tahun tersebut akan diambil dan dijual ke pasar gelap.
"Modus baru bisa kita ungkap setelah pelaku tertangkap. Kemungkinan modus operandi adalah penjualan organ tubuh," kata Faroq dilansir Catatan Seputar Investigasi, Rabu 22 Juli 2015.
Disampaikan Faroq, ada dasar yang kuat dari kecurigaan itu. Sebab menurutnya saat ini banyak rumah sakit yang membutuhkan organ tubuh seperti ginjal dan paru-paru.
Kata dia, saat ini pihak kepolisian mendorong kepada orangtua untuk memperketat pengawasan pada anak-anaknya. Agar ke depannya kejadian ini bisa dicegah dan diminimalisir.
Furoq mengatakan pelaku dapat dihukum berat jika benar modus penculikan itu untuk penjualan organ tubuh manusia. "Pelaku dapat dikenakan Pasal 328 KUHP juncto Pasal 83 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," ucap dia.
Menurutnya, ancaman hukuman pasal 328 adalah 12 tahun penjara. Sementara, ancaman hukuman pasal 83 adalah 15 tahun penjara dan denda Rp600 juta.
Polisi Cari Pengirim SMS Teror ke Ayah Bocah Korban Penculikan di PGC
Polisi menyelidiki pengirim pesan singkat bernada teror ke Rd (30), orangtua dari bocah SE (6) yang sempat hilang diculik dari Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramatjati, Jakarta Timur. Rd belakangan resah dengan munculnya ancaman teror. Teror itu datang melalui pesan singkat (SMS) dan ada pula yang melalui panggilan telepon.
"Tim sudah bergerak untuk menemukan lokasi dan mencari siapa yang mengirim SMS tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Penculik SE sampai saat ini diduga berkelompok. Hal ini dilihat dari keterangan SE yang menyebut para pelaku berbeda-beda.
"Kami memprediksi lebih dari satu orang karena ada beberapa keterangan dari saksi yang mengatakan ada yang menjemput. SE juga sempat menyampaikan, ada juga beberapa orang dengan wajah lain pada saat menginap di suatu tempat," kata Iqbal.
Salah satu SMS bernada ancaman itu masuk pada Selasa (21/7/2015) pukul 16.25. SMS itu berisi, "Masih untung anak kamu bisa selamat ke tempat tujuan. Kalau tidak, sudah saya jual sampai ke luar negeri. Makanya punya anak dijaga betul-betul. Jangan kamu macam a****g semua tidak menjaga anak-anak."
Ada pula SMS yang mengatakan bahwa pelaku ada di daerah Bangka dan Lampung bersama anaknya. Ada pula yang mengatakan, anaknya sudah dijual ke luar negeri. Ada juga yang mengaku penculik dan minta tebusan Rp 1 miliar.
"Anak bapak sudah saya pulangin, tapi nanti saya culik lagi, sebagai balas budi karena telah mengembalikan anak, boleh kirimkan pulsa atau uang alakadarnya," ujar Rd, mengulang salah satu pesan teror tersebut.
Seperti diberitakan, SE hilang diculik saat bermain di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur.
Rekaman closed circuit television (CCTV) mengungkap bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, SE sudah berada di rumah. Kini, polisi tengah mencari pelaku penculikan korban.(KMP/Jat)