ilustrasi selingkuhan |
Jakarta, Metrolima.com - Perilaku Anggota Perwakilan Rakyat (DPR) akhir-akhir ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat luas,
mulai dari dugaan pelanggaran etik, moral maupun dugaan korupsi, nampaknya
tak pernah sepi dari pemberitaan media.
Masalah birahi atau kebutuhan biologis
nampaknya bukan saja menjadi domain laki-laki akan tetapi kaum hawa-pun kerap
melakukan hubungan gelap alias berselingkuh atau Pria Idaman Lain (PIL). Perbuatan itu bisa dilakukan oleh
siapa saja, mulai dari masyarakat biasa sampai pejabat tinggi sekalipun.
Seperti halnya dugaan
perselingkuhan yang dilakukan salah seorang anggota DPD-RI, yang berinisial Ny. AF. Sebagaimana informasi yang dihimpun Metrolima
News diketahui bahwa AF mempunyai selingkuhan atau lelaki simpanan lain berinisial Ad. Lebih
diperparah lagi, AF masih berstatus bersuami dan Ad juga beristeri, dengan 2 orang anak, yang kini tinggal di
kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan sumber informasi
yang diperoleh, hubungan gelap
AF dan Ad sudah berlangsung selama 5 bulan lebih. Selama menjalin
hubungan perselingkuhan,
agar tak diketahui atau dicurigai masyarakat, AF dan Ad tinggal satu rumah di
wilayah Rancaecek, Kab. Bandung. Rumah tersebut
diketahui hasil pembelian AF, dan di rumah itu pula mereka secara intens tinggal se rumah.
Tidak hanya dibelikan
rumah saja, belakangan diketahui bahwa AF, membelikan 1 unit kendaraan roda
empat jenis pick-up serta memberikan uang puluhan juta rupiah kepada Ad
untuk modal usaha air minum isi ulang.
Terkait dugaan
perselingkuhan tersebut, beberapa waktu lalu Metrolima News mencoba
menemui AF di ruang kerjanya di komplek gedung DPR/MPR-RI di Jakarta, namun AF tidak berada ditempat. Menurut salah seorang
stafnya,
yang bersangkutan (AF)
sedang ke daerah dalam rangka peninjauan persiapan Pilkada serentak di wilayah tersebut. “Ibu sedang keluar
daerah persiapam Pilkada,” kata stafnya. Kemudian Metrolima
News, mencoba menitipkan surat konfirmasi terkait permasalahan tersebut, namun sampai berita ini dimuat belum ada jawaban.
Sementara itu ditempat
terpisah, Sekretaris LSM Barisan Semut Merah
DPW-Jabar, Moch. Elfin Yoss, saat dimintai tanggapannya mengatakan, permasalahan perselingkuhan itu akan
menimbulkan dampak yang buruk, bila yang melakukan adalah para pejabat publik atau orang yang
ditokohkan atau mungkin seorang wakil rakyat. “Oleh sebab itu, apabila menjadi pejabat atau tokoh masyarakat, sebaiknya harus menampilkan citra yang baik
dan bisa menjadi tauladan bagi semua,” tegas Elfin.
Dikatakannya, akhir-akhir ini di beberapa media massa,
masyarakat kerap mendengar dan membaca berita-berita tentang perselingkuhan
dikalangan pejabat, anggota DPR/DPRD. “Sekarang dugaan perselingkuhan salah seorang anggota DPD-RI
yang berinisial AF,” ucapnya.
Atas dugaan
perselingkuhan
itu, kata dia, mungkin AF merasa
dirinya hebat menjadi anggota DPD-RI atau merasa sudah mempunyai harta dan
kuasa,
sehingga mampu membeli
apa saja termasuk mempunyai lelaki simpanan. “Dan yang menjadi pemicu perselingkuhan, biasanya lebih kepada
mengumbar hawa nafsunya (birahi-red),” tandasnya. (anang)