Sebagian sampah telah padat setelah 30 tertimbun |
Jakarta,
Metrolima.com - Gubernur DKI Jakarta yang kerap disapa Ahok
memiliki cerita unik di balik pengangkutan sampah yang menggunung di Kali
Cipinang. Ternyata sampah itu telah dibiarkan 30 tahun.
Sejak kampanye menjadi Calon
gubernur DKI, pada Pilkada DKI 2012, Ahok telah mengetahui kondisi sampah
tersebut. Bahkan Ahok telah sepakat dengan warga sekitar untuk
merampungkan permasalahan gunungan sampah di Kali Cipinang.
Ahok mengaku warga sekitar Kali
Cipinang menagih janjinya. Janji yang sempat dibuat Ahok ketika kampanye
dulu. Memang kondisi kampung disitu menurun mirip lembah.
Ketika menjabat sebagai Wakil
Gubernur DKI, Ahok sudah memberikan perintah mantan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum, Ery Basworo. Guna membersihkan sampah Kali Cipinang. Namun saat itu belum juga
dikerjakan.
Ahok kembali memerintahkan Mantan Kepala
Dinas Kebersihan DKI, Unu Nurdin untuk merampungkan gunungan sampah Di Kali
Cipinang.
Namun lagi-lagi pejabat tersebut
mempunyai sederet alasan. Seperti jalan yang ditembus susah karena melewati
bawah tol, melewati Cipinang. Setelah ganti Kepala Dinas PU, Manggas Rudu juga
mengatakan alasan yang serupa, harus minta izin ke pemerintah pusat, dan
lainnya.
Proses pengangkatan sampah yang masih berlangsung |
Ahok pun menggantik Kepala Dinas Pu
dengan Agus Priyono. Sayangnya kinerja Agus tak memuaskan. Bahkan Agus memiliki
alasan yang cukup panjang. Mulai dari kesulitan akses alat berat, kekurangan
alat berat, rencaan sewa alat berat kepada swasta.
Agus pun digantikan oleh Tri Djoko
Sri Margianto. Tri dan Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji juga masih belum
merampungkan.
Jalan lain yang dilakukan Ahok
adalah meminta PPSU (pekerja prasarana sarana umum). Nyatanya lurah dan camat
takut hadapi ormas yang sering rebut.
Langkah akhir Ahok membeli
truk sampah dan menugaskan Wali Kota untuk menjadikan SKPD Dinas PU dan
Dinas Kebersihan sebagai kontraktor wilayah.
Pada akhirnya Wali Kota Jakarta
Timur, Bambang Musyawardhana beserta lurah dan camat mengangkut sampah
di Kali Cipinang. Penumpukan sampah dilakukan
sebagai tahap awal reklamasi sungai. Sehingga air tergenang.
Selanjutnya oknum membuat posko,
dagang, dan akhirnya dijadikan rumah petak. Ahok memang memberi
ultimatum jika lurah camat dan wali kota tak berani ambil tindakan akan dilepas
menjadi staf.(Smeaker/Jat)